Siswi SD Dicabuli Oknum Guru
-ist-
CIREBON- Seorang siswi sekolah dasar di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan oknum guru olahraga. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Cirebon Kota. Korban juga sudah menjalani visum untuk melengkapi berkas laporan.
Kepada Radar Cirebon, korban mengaku kejadian tersebut bermula dari chat WhatsApp dari guru berinisial FB. “Tadinya cuma chat, diajak jalan. Saya tanya jalan ke mana, dijawab terserah maunya ke mana," kata korban saat ditemui di kediamannya, Rabu 6 Maret 2024.
Sang guru sempat mengajak ke Gronggong, Kabupaten Cirebon. Tetapi korban mengaku menolak karena terlalu jauh. Sampai akhirnya pada akhir Februari, korban dijemput oleh terduga pelaku dan dibawa ke sebuah kos-kosan di sekitar Jalan Pemuda, Kota Cirebon.
Tepatnya pada Senin, 26 Februari 2024. “Ternyata dibawa ke kosan. Di situ awalnya cuma ngobrol-ngobrol. Terus dibawa masuk ke dalam kamar. Padahal tadinya sudah menolak,” kata korban.
BACA JUGA:Banjir Parah di Cirebon Timur: Kejadian 2018 Terulang Lagi
Pasca kejadian tersebut, korban sempat tidak bercerita kepada siapapun. Sebab, guru tersebut memang melarang. Namun pada akhirnya ia memberanikan diri cerita kepada teman-temannya. Lalu cerita itu, diteruskan kepada orang tua.
Di tempat yang sama, ibu korban, S (47), membenarkan bahwa kejadian ini pertama kali diketahui orang tua setelah anaknya datang ditemani beberapa temannya. “Pulang sekolah, bawa teman-temannya. Di situ didampingi untuk bercerita. Akhirnya disampaikan kejadian itu, dan itu membuat saya terpukul,” kata S.
Atas kejadian itu, orang tua korban ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Mereka juga sudah laporan ke polisi. “Biar cepat diproses dan pelaku ditangkap. Hukumannya yang berat,” tandas S, ketika ditemui di kediamannya.
Sementara warga setempat, Herman, mengungkapkan, atas nama warga meminta agar guru SD di sekolah tersebut diganti semua. “Kalau tidak, warga mau pada demo semua. Jadi tolong ini diperhatikan oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon,” kata Herman.
BACA JUGA:Pascasarjana Unma Gagas Komunikasi Global Antar Negara
Dia menyesalkan tindakan pihak sekolah yang tidak berpihak kepada korban. Pasalnya, pasca kejadian tersebut malah terkesan menutup-nutupi. “Mereka malah menutup-nutupi kasus seperti ini. Mau laporan ke polisi tidak boleh. Ini kan masalah perlindungan anak,” tegasnya.
Pihaknya juga berharap agar kasus ini segera diusut dengan tuntas dan pelaku dipecat dari pekerjaannya dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Pasalnya pelaku sudah merusak masa depan seorang anak berusia sekolah dasar. (rdh)