Dishub Kabupaten Cirebon Mulai Antisipasi Arus Mudik 2024
Kabid Keselamatan Dishub Kabupaten Cirebon Tadi Aryadi didampingi Kasi Pemaduan Moda Teknologi Perhubungan Deny Mardiyansyah menjelaskan terkait persiapan menghadapi arus mudik 2024.-samsul huda-radar cirebon
CIREBON- Puasa Ramadan 2024 baru akan dimulai pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024. Namun demikian, pemerintah sudah melakukan berbagai persiapan. Terutama untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan saat arus mudik.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon misalnya, mulai mengantisipasi sejumlah titik kemacetan jelang arus mudik Lebaran 2024. Berbagai persiapan teknis pun tengah dilakukan. Termasuk survei ruas jalan yang berpotensi mengalami gangguan kemacetan.
Kabid Keselamatan Dishub Kabupaten Cirebon Tadi Aryadi mengatakan belum lama ini pihaknya mengikuti rapat pertama dengan Dishub Jawa Barat yang digelar di Garut. Rapat itu membahas teknis pengamanan arus mudik Lebaran 2024.
“Untuk Kabupaten Cirebon, ada sejumlah titik yang menjadi antisipasi kemacetan, khususnya pasar tumpah. Seperti Pasar Sandang Tegalgubug, Pasar Pasalaran Weru, Pasar Celancang, dan Pasar Gebang," kata Tadi Aryadi, didampingi Kasi Pemaduan Moda Teknologi Perhubungan, Deny Mardiyansyah, Senin 4 Maret 2024.
BACA JUGA:Ketua Panwascam Harjamukti: Pemilu Aman dan Kondusif
Tadi mengatakan pihaknya akan menyiapkan puluhan personel di sejumlah titik strategis dan di jalur alternatif serta di jalur rawan kecelakaan dan rawan macet. Selain itu, pihaknya juga tetap bekerjasama dengan Polri, TNI, dan instansi lainnya. “Sekitar 80 personel nanti dibagi menjadi tiga shift. Nanti kami juga akan mendirikan posko di jalur rawan kecelakaan," terangnya.
Sedikitnya, kata Tadi, ada 11 posko yang akan dibangun saat arus mudik Lebaran 2024 nanti. Yakni tiga posko yang di wilayah timur dan 8 posko di wilayah tengah dan barat. Sementara untuk posko induk ada di Ramayana Weru.
Ia memprediksi lonjakan volume kendaraan dari Jakarta menuju Jawa Tengah akan cukup tinggi. Oleh sebab itu, sejumlah personel akan ditempatkan di titik rawan kecrlakaan dan rawan kemacetan, baik jalur pantura maupun jalur alternatif.
“Selain menyiapkan personel, kami juga memastikan rambu-rambu lalu lintas. Kita juga sedang mengajukan kebutuhan rambu-rambu ke Dishub Jabar, termasuk alat bantu pencatatan arus atau sensor AI yang terkoneksi dengan Jawa Barat. Sensor AI ini akan dipasang di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah," bebernya.
BACA JUGA:Tahun Ini MAN Insan Cendekia Hadir di Jabar
Kepada warga yang nanti akan melakukan mudik, Tadi menjelaskan tentang pentingnya memperhatikan kondisi jalan, terutama jika terjadi hujan. “Pastikan juga bahwa kendaraan dalam keadaan baik dan laik digunakan,” ujar Tadi.
Salah satu caranya dengan memeriksa kelaikan ban sebelum digunakan untuk menempuh perjalanan jauh. “Jangan sampai ban sudah gundul masih dipakai. Itu berbahaya karena ban gundul tidak bisa mencengkeram jalan (aspal, red)," paparnya.
Pihaknya pun berharap tahun ini kecelakaan berkurang. “Dan untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan laik jalan, utamanya angkutan umum, kami akan melakukan pengecekan kendaraan di sejumlah perusahaan angkutan di Kabupaten Cirebon,” tandasnya. (sam)