Akibat Kisruh Pengurus KONI, Agenda Olahraga Tingkat Daerah dan Nasional Bisa Terhambat
Sekda Kabupaten Cirebon Dr Hilmy Rivai MPd meminta perseteruan kedua belah pihak di internal KONI diselesaikan dengan duduk bersama secara internal.-dokumen -tangkapan layar
“Sebetulnya, secara keseluruhan cabor sudah mengambil anggaran stimulan"
BACA JUGA:Kesbangpol Fokus pada Pendidikan Politik bagi Generasi Muda
"Tapi ada juga yang belum mengambil stimulan. Ya saya harap sih yang di-reshuffle bisa kumpul lagi ngobrol lagi"
"Kalau tetap pada ego masing-masing, pelaksanaan PON bisa jadi rusak,” pungkasnya.
Sebelumnya, sembilan pengurus KONI Kabupaten Cirebon di-reshuffle. Mereka pun melakukan perlawanan. Menyusun gerakan mosi tidak percaya.
BACA JUGA:Harga Cabai Rp85 Ribu, saat Pemilu Rp100 Ribu
Anggota Bidang Organisasi KONI Kabupaten, Jayadi mengaku tidak terima dengan manuver Ketua KONI Sutardi Raharja melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada sembilan pengurus.
Sebab, PAW dinilai tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Terlebih tidak ada Surat Peringatan (SP) 1, SP2 maupun SP3.
“Alasan dilakukannya PAW ini tidak jelas. Saya bersama pengurus lainnya yang di-PAW jelas tidak terima dengan keputusan tersebut,” kata Jayadi, saat konferensi pers pada hari Selasa tanggal 27 februari 2024.
BACA JUGA:Gelar RAT, Koperasi Sehat Sejahtera Luncurkan Smartcoop
Tidak hanya Jayadi, Bendahara KONI, H Surya pun turut di-PAW.
Ia mengaku tidak paham apa yang disangkakan ketua KONI terhadap dirinya. Padahal, usia kepengurusan KONI saat ini belum genap satu tahun. Dilantik pada 27 Juni 2023 lalu.
Bahkan, belum ada event atau kegiatan di daerah.
“Jadi saya sendiri gak paham. Kalaupun dari segi kinerja saya, saya tidak pernah dapat peringatan,” tegas Surya.
BACA JUGA:Awal Ramadan Kemungkinan Berbeda