Mobil Off-Road Legendaris Sejak Tahun 70-An, Simak Perjalanan Suzuki Jimny Di Indonesia

Suzuki Jimny memiliki kiprah panjang mengarungi kekayaan medan geografis nusantara dan melukis cerita dalam kehidupan pecinta off-road Indonesia.-ist-radar cirebon

Layaknya ikon sejarah, Suzuki Jimny memiliki kiprah panjang mengarungi kekayaan medan geografis nusantara dan melukis cerita dalam kehidupan pecinta off-road Indonesia. Lebih dari setengah abad hadir di tanah air, Jimny menjadi SUV legendaris Suzuki Indonesia yang mengalami beberapa kali perubahan secara konsisten mengikuti zaman tapi tetap mempertahankan karakternya. Kemampuannya didukung dengan sistem penggerak roda 4x4 menjadi keunggulan tersendiri di kelasnya. 

Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, menyampaikan bahwa perkembangan Jimny telah menemani banyak petualang tanah air. Tahun ini Jimny genap 45 tahun hadir dan menemani para pecinta off-road dan petualangan masyarakat Indonesia. Tentunya perjalanan panjang ini juga diiringi dengan pengembangan model untuk menyesuaikan tren dan kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu. 

“Tercatat sejak mulai dipasarkan di tahun 1970an hingga saat ini, penjualan Jimny di Indonesia sudah menembus angka 134.000 unit. Kami yakin bahwa Jimny bukan hanya diandalkan menjadi kendaraan untuk hobi, tetapi juga memiliki sisi emosional untuk setiap penggunanya,” jelas Harold.

Memutar kembali rekam jejak Jimny di Indonesia, setidaknya tercatat 4 titik bersejarah yang juga menggambarkan momentum peluncuran setiap generasi Jimny di tanah air. Pertama yakni sebagai generasi pertama (1970an - 1982). Era 1970an menjadi saksi sejarah, dimana Suzuki Indonesia memantapkan tekadnya untuk merakit dan memasarkan Jimny pertamanya, yaitu Jimny seri LJ80 yang kompak dan berkapasitas mesin 800 cc. 

BACA JUGA:Dinas PUTR Fokus Perbaikan Drainase

Perakitan dilakukan di pabrik Suzuki Indonesia yang kala itu berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. Sebagai pemain tunggal dari SUV berukuran kompak dengan sistem penggerak 4x4, Jimny LJ80 dikenal lincah, tangguh, dan efisien bahan bakar saat menerjang segala medan jalanan di Indonesia. Kesuksesan pada Jimny LJ80 ini kemudian membuahkan turunan selanjutnya seperti Jimny seri LJ-80V dan LJ-80Q yang semakin disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Generasi kedua (1982-2007), Suzuki kemudian menghadirkan Jimny generasi kedua dengan design mengotak dan sangat berbeda dari pendahulunya, serta dibekali modal kapasitas mesin yang lebih besar yaitu 1.000 cc untuk memfasilitasi kebutuhan off-road penggunanya yang saat itu sudah semakin meningkat. Cerita perjalanan Jimny generasi kedua di Indonesia cukup panjang dan unik. 

Pada era tahun 80an, Jimny dibekali dengan sistem penggerak 4x4 dan dipasarkan dalam berbagai varian, antara lain Jimny Super dan Jimny Sierra yang sempat populer dan masih menjadi koleksi para penghobi. Kepopulerannya membuat Suzuki menciptakan model baru bernama Katana di era 90an yang dibekali dengan sistem penggerak 4x2 untuk memenuhi permintaan pasar kala itu. 

Bahkan Katana juga dikembangkan lebih lanjut dengan berbagai varian dan tampilan, termasuk varian long wheelbase. Model Jimny dan Katana banyak disukai oleh beragam kalangan dari pekerja hingga anak muda. Memasuki era 2000-an, tepatnya tahun 2004, Suzuki mendatangkan Jimny SJ413 atau Carribian dengan kapasitas mesin 1.300 cc. Uniknya Jimny Carribian memiliki extra cab atau kabin ekstra di belakang jok pengemudi.

BACA JUGA:Tahun Ini Tidak Ada Perayaan Cap Go Meh

Generasi ketiga (2017), di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun 2017 ada 88 unit. Tipe ini dikenal juga dengan sebutan Jimny Wide. Desainnya sangat berbeda dan menonjolkan sisi dinamis serta moderenitas kendaraan kompak. 

Generasi keempat (2018 - sekarang), langsung mendapat respon sangat positif. Memasuki era modern, Jimny tetap percaya diri mempertahankan karakter desainnya yang khas dan performa yang tangguh untuk memfasilitasi hobi para petualang. (rls)

Tag
Share