Pesta Demokrasi Turut Pengaruhi Penjualan Minyak Goreng dan Produk Susu

Penjualan minyak goreng turut menurun di masa pesta demokrasi.-Seno Dwi Priyanto-Radar Cirebon

Merupakan layanan rekomendasi dan perbandingan harga untuk belanja (Shopping Recommendation Engine and Price Comparison) dari Indonesia, Compas.co.id menemukan anomali jelang pemilu pada penjualan minyak goreng dan produk susu. 

Hal ini didapatkan dari data sejumlah penjualan di e-commerce yang diteliti menggunakan metode crawling secara near real-time. 

Co-founder & CEO Compas.co.id, Hanindia Narendrata menuturkan dalam penilitian yang dilakukan dari data penjualan e-commerce yang didapatkan, monitoring dilakukan pada seluruh produk dan toko di e-commerce dengan rating 4 ke-atas di kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG) pada 4 kategori, yaitu perawatan dan kecantikan, makanan dan minuman, kesehatan dan ibu dan bayi. 

Anomali ditemukan sejak jelang perta demokrasi terutama pada bahan pokok atau sembako di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG). “Jumlah penjualan produk minyak di e-commerce pada bulan Januari 2024 mengalami penurunan 11% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, menurun sekitar 70.000 produk dari 645 ribu produk terjual di tahun 2023, kini hanya mencapai 575 ribu produk terjual," tuturnya.

BACA JUGA:Tiket KA untuk Lebaran Sudah Bisa Dibeli

Anomali penurunan penjualan juga terjadi pada produk bumbu dapur dan penyedap rasa, di mana jumlah produk terjualnya menurun 41% atau menurun 526 ribu produk di bulan Januari 2024 dibanding periode yang sama di tahun lalu. 

Sebelumnya di tahun 2023 dapat terjual sekitar 1,2 juta produk, namun saat ini hanya mencapai 769 ribu produk yang terjual. “Secara rutin kami turut memantau nilai penjualan juga jumlah produk terjual, namun kali ini kami turut menemukan beberapa anomali penjualan produk bahan pokok yang sebelumnya cukup stabil," jelasnya.

Lanjutnya, penjualan beras di e-commerce juga turun 2% dibandingkan penjualan di periode yang sama di tahun lalu, atau turun sekitar 16 ribu produk dari 660 ribu penjualan di 2023 ke 664 ribu di tahun 2024. Meski begitu, tidak seluruh bahan pokok mengalami penurunan penjualan.

Beberapa produk lainnya justru mengalami peningkatan penjualan di bulan Januari 2024 seperti gula mengalami peningkatan jumlah penjualan produk sebanyak 38%, atau senilai 201 ribu produk, dari 530 ribu produk terjual di tahun 2023 ke 730 ribu produk terjual di tahun 2024.  

BACA JUGA:Siap Dilaunching Juli, Pemkot Siapkan Lima Destinasi Wisata Baru

Sementara itu, menariknya pada periode kampanye Desmeber 2023 lalu, produk susu menjadi perbincangan hangat di dunia politik. Sejalan dengan tren perbincangan tersebut, jumlah penjualan produk susu formula pada bulan Januari 2024 meningkat 7% ke 781 ribu produk, atau meningkat 50 ribu produk dibandingkan bulan Desember 2023. 

“Fenomena ini menjadi salah satu bukti bahwa kejadian-kejadian yang terjadi secara offline mempengaruhi performa penjualan di online market," tukasnya. (apr)

Tag
Share