Perempuan Berdaya Bagi Bangsa
Ilustrasi--Shutterstock
Oleh: Wariah
PERDEBATAN di level kesetaraan perempuan pada setiap persoalan pragmatis akan terus terjadi selama argumen yang dilontarkan tidak berasal dari pemahaman teoretis praktis yang berasal dari wahyu.
Perempuan diharapkan berdaya dan memiliki kontribusi dalam memajukan bangsa dan negara. Di manakah sejatinya peran perempuan dalam memberi kontribusi untuk mencapai kemajuan bangsa?
Perempuan berdaya yang dimaksud salah satunya ada di ranah publik. Walau tak selalu alasan ekonomi, tak sedikit perempuan yang bekerja saat ini karena alasan kesejahteraan.
Tingginya biaya hidup menggerus kesejahteraan banyak keluarga yang bisa saja berujung konflik internal. Meskipun bukan menjadi penyebab tunggal, banyak kasus yang terjadi terkait dengan isu kesejahteraan.
BACA JUGA:Argentina Buka Pintu untuk Messi Berlaga di Olimpiade Paris 2024
Seperti kasus ayah yang membunuh keempat anaknya setelah menganiaya istrinya di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Suami yang tak lagi bekerja dan istri yang bekerja, hidup dengan empat anak kecil di rumah kontrakan yang berujung pada keputusan yang mengiris nurani.
Masalah kesejahteraan seharusnya tidak terjadi di tanah yang tongkat, kayu dan batu pun menjadi tanaman. Fakta berkata lain, hidup saat ini tidaklah mudah, apalagi murah, Peluang pekerjaan bagi laki-laki sebagai tulang punggung begitu rendah tak selaras dengan biaya hidup yang tinggi. Kemiskinan menjadi fenomena yang begitu mudah dijumpai dimana-mana. Tak hanya di desa tetapi juga di kota.
Di balik kemegahan gedung pencakar langit di kota, tidak sulit bagi kita menjumpai rumah kumuh berderet di bantaran sungai atau para pengemis yang berkeliaran di perempatan jalan.
Sengkarut kemiskinan yang sampai hari ini masih terus terjadi menjadi masalah yang berkepanjangan, meskipun telah banyak program pengentasan kemiskinan yang telah dilakukan.
BACA JUGA:RB Leipzig vs Real Madrid, Gol Tunggal Brahim Diaz Jadi Pahlawan
Namun tetap menjadi masalah yang tak berkesudahan jika kebijakan yang diambil tidak menyentuh akar masalah, termasuk sulitnya masyarakat dalam mengakses pekerjaan.
Strategi dalam mengatasi kemiskinan haruslah dilakukan secara menyeluruh sebab kemiskinan yang terjadi di negeri ini disebabkan oleh kemiskinan yang bersifat struktural.
Yaitu kemiskinan yang muncul akibat tidak tersedianya kesempatan untuk masyarakat dibawah garis kemiskinan untuk bekerja dan memperoleh kesejahteraannya.