Warga Protes Aktivitas Galian C di Kelurahan Kenanga Kabupaten Cirebon

BERBAHAYA: Hilir mudik kendaraan dump truk pengangkut material urugan cukup meresahkan pengguna jalan di sejumlah ruas jalan di Kecamatan Sumber, kemarin.-SAMSUL HUDA-RADAR CIREBON

CIREBON-Aktivitas galian C di Kelurahan Kenanga meresahkan. Pasalnya, tidak sedikit kendaraan dump truk hilir mudik di ruas jalan Kenanga- Sumber dan Kenanga-Plumbon. Tidak hanya itu, jalur Sumber-Kemantren pun turut dilalui kendaraan tersebut. 

Pantauan Radar Cirebon di lokasi, material galian yang diangkut dump truk itu berceceran di badan jalan. Kondisi itu, cukup berbahaya bagi pengguna jalan saat melintas di musim penghujan. Paling parah, di depan gedung baru KPU yang berada di Kelurahan Kenanga. Kondisi jalannya cukup licin. 

“Di Jalan Sumber-Kemantren itu, ada material batu yang jatuh dari dump truk. Untung tidak ada kendaraan yang berada dibelakang mobil dump truk. Kalau ada, jelas membahayakan,” kata Ali, warga Kelurahan Pejambon, Kecamatan Sumber, Kamis (1/2).

Menurutnya, meski ditutup terpal, material yang diangkut tidak menutup kemungkinan keluar dari mobil. Sebab, jalan Kemantren itu bergelombang. Anehnya, belum ada tindakan dari Dinas Perhubungan. 

“Dishub kok bungkam ya, diem-diem saja. Gak ada tindakan. Padahal, ini berkaitan dengan keselamatan lalu lintas,” tambah Ali. 

Senada disampaikan warga Desa Karangwangi, Kecamatan Depok, Dede. Menurutnya, aktivitas galian C itu sudah berjalan cukup lama. Ini sangat meresahkan pengguna jalan. Betapa tidak, jalan yang sering dilintasi menjadi licin. Sebab, material galian itu merupakan tanah urug atau tanah liat. 

“Ini musim hujan. Jelas berbahaya, jalan jadi licin. Aktivitas ini harus segera ditindak oleh Dinas Perhubungan. Termasuk Satpol PP sebagai penegakan perda, jangan diam saja. Karena membahayakan pengguna jalan. Lantas siapa yang mau bertanggungjawab, jangan sampai memakan korban,” tegasnya. 

Dijelaskannya, aktivitas hilir mudik kendaraan dump truk pengangkut material galian C itu juga terpantau di Jalur Pantura Plumbon - Palimanan sampai Arjawinangun. 

“Di Arjawinangun ada proses pengurugan tepat di pinggir Jalan Pantura. Jangan-jangan material dari galian C di Kelurahan Kenanga di buang ke situ,” ungkapnya. “Saya ini sering bolak balik Jalan Sumber-Kenanga. Jadi tau persis aktivitas galiannya. Apalagi, lokasi galian di Kelurahan Kenangan. Karena itu, saya minta, Satpol PP dan Dinas Perhubungan bisa segera bertindak. Menghindari kejadian yang tak diinginkan,” tandasnya. 

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub), Hilman Firmansyah ST ketika dikonfirmasi, tak berkomentar banyak. Hilman hanya menjanjikan akan segera menindaklanjuti. “Nanti kami tindaklanjuti,” katanya singkat. (sam)

Tag
Share