Menakar Karakter Pendidikan
Ilustrasi--
Oleh: Ami Supriyanti
PENDIDIKAN menjadi salah satu sarana yang berpengaruh besar dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas.
Melalui pendidikan, dapat tercipta generasi berkarakter yang mampu mengaktualisasikan diri menjadi ujung tombak kemajuan peradaban.
Namun realita pendidikan Indonesia saat ini, indikator keberhasilan dari tujuan tersebut masih sangatlah jauh dari kata tercapai.
Belum bangkitnya pendidikan Indonesia dari keterpurukan sejatinya menimbulkan satu masalah besar, akan dibawa ke mana peradaban negeri ini kelak?
BACA JUGA:Manchester City Resmi Mendatangkan Claudio Echeverri dari River Plate
Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang menguji pelajar sedunia dalam keterampilan membaca, IPA, dan Matematika, menempatkan Indonesia di posisi ke-64 dari 65 negara partisipan.
Bergeser sedikit ke lingkup sosial, maraknya pemberitaan media tentang tindak kriminal hingga asusila, ternyata kerap dilakukan oleh kalangan remaja yang notabene pelajar.
Dua kondisi tersebut menggambarkan bahwa pendidikan Indonesia berada dalam masa kritis. Baik segi kompetensi bidang maupun segi karakter dan perilaku. Kondisi pelajar Indonesia masih jauh dari harapan yang cerdas dan mampu bersaing di kancah internasional.
Jika ditarik garis beberapa tahun ke belakang, Indonesia dulu terkenal dengan jati diri bangsa yang berkarakter dan berbudi luhur.
BACA JUGA:Van Dijk Tak Sabar Hadapi Chelsea di Final Carabao Cup
Terbentuknya asas dasar Negara Indonesia melalui kondisi bangsa yang penuh kearifan serta religiusitas masyarakatnya sangat tinggi, secara tidak langsung membuktikan telah adanya benih karakter yang tertanam pada diri individu masyarakat.
Begitu pula dengan siswa-siswi Indonesia. Ini menjadi ciri khas yang membedakan siswa Indonesia dengan siswa bangsa lain.
Berpadu dengan wawasan intelektual pemuda yang luas seharusnya dapat menjadi modal tambah para pelajar Indonesia untuk lebih unggul.