Memanajemen Waktu
Ilustrasi--
Oleh: Subandi MHum
ADA pepatah mengatakan waktu adalah uang. Untuk mendapatkan sebuah uang, kita pun harus mengorbankan sebagian waktu untuk bekerja atau bisnis. Namun, apakah benar ungkapan waktu sama berharganya dengan uang?
Waktu justru lebih berharga dibandingkan uang. Semua orang selalu dapat menemukan cara untuk menghasilkan lebih banyak uang. Dari melakukan pekerjaan atau bisnis, menjual barang berharga hingga memenangkan kuis lomba. Namun, tidak seorang pun dapat menciptakan lebih banyak waktu.
Sudah pasti Anda tidak mungkin bisa menambah usia. Karena bagi makhluk hidup, waktu adalah hal yang terbatas. Sebanyak apa pun harta, kita tidak bisa mengulang masa muda atau masa kita masih sehat. Bila mengingat ini, Anda akan semakin menyadari betapa waktu sangat berharga. Maka dari itu kita harus pintar mengolah waktu sebaik mungkin.
Manajemen waktu yang buruk menyebabkan pekerjaan menumpuk, menimbulkan kekhawatiran, dan ketakutan tidak selesainya pekerjaan. Hal tersebut dapat menyebabkan stres.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
Pengaturan waktu mengatur tugas mana dahulu yang harus dikerjakan. Sehingga seseorang bisa lebih fokus terhadap satu pekerjaan dibanding mengerjakan semuanya dalam waktu yang sama. Manajemen waktu yang buruk dapat mengakibatkan stres. Meningkatkan produktivitas pengaturan waktu yang baik, dapat meningkatkan produktivitas. Hal tersebut karena pengaturan waktu memberi daftar tugas yang harus dikerjakan beserta waktu pengerjaannya berdasar prioritas.
Mengurangi penundaan mengatur waktu, memberikan jadwal tugas apa saja yang harus selesai pada tenggat waktu. Hal tersebut membuat seseorang cenderung mengerjakan tugas untuk memenuhi target dibanding menunda tugas tersebut.
Karena jika menunda pekerjaan, tugas tersebut tidak akan selesai dan akan mempengaruhi keseluruhan jadwal yang telah dibuat.Bagaimana cara mengatur waktu? Berikut cara agar kita dapat menerapkan manajemen waktu:
Pertama, tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Setiap pekerjaan pasti memiliki misi yang spesifik mengenai eksistensinya dalam pekerjaan. Misi ini mendorong kita untuk menentukan tujuan suatu pekerjaan.
BACA JUGA:Peran Guru Versus AI
Karena itu, penentuan tujuan tidak bisa hanya untuk memenuhi hal-hal yang sifatnya sementara. Namun penentuan tujuan tersebut harus memiliki cakupan yang lebih luas, berorientasi ke masa depan, untuk mewujudkan masa depan yang diinginkan.
Tujuan adalah hasil akhir dari sebuah usaha, jadi sebisa mungkin kita harus bisa mengolah 24 jam supaya waktu tidak terbuang. Tetapi tanpa melupakan kesehatan kita. Karena ketika tubuh kita mendukung, maka tujuan yang kita inginkan bisa saja tertunda. Sasaran kita harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbasis waktu.
Kedua, atur penggunaan jadwal di agenda kalender. Sisihkan waktu untuk menyelesaikan tugas paling utama dan terdepan dalam daftar kita adalah penting untuk mengatur waktu kita. Kita dapat mempertimbangkan metode memblokir kurun waktu tertentu di kalender kita secara teratur sehingga kita dijamin dapat memiliki waktu dalam jadwal kita tanpa gangguan atau pertemuan.