Soal Atap SMPN 2 Greged Ambruk, Disdik Tunggu Audit Inspektorat

CIREBON- Biaya pengobatan pelajar SMPN 2 Greged yang tertimpa atap sekolah ditanggung oleh Disdik Kabupaten Cirebon. Pun melakukan langkah terapi trauma healing kepada siswa-siswi untuk memulihkan psikologi mereka.

Di samping itu, Disdik juga menunggu hasil audit pemeriksaan Inspektorat untuk dijadikan acuan dalam mengambil langkah selanjutnya. “Bukan berarti kami belum bisa melakukan perbaikan atau pembangunan kembali atap sekolah yang ambruk, tapi sesuai dengan aturan harus menunggu hasil audit dari inspektorat kabupaten Cirebon," kata Sekretaris Disdik Kabupaten Cirebon Yadi Supriadi kepada Radar Cirebon, Selasa 16 Januari 2024.

Setelah hasil audit keluar, kata Yadi, pihaknya baru bisa mengambil langkah selanjutnya. Perlu diketahui, usai ambruknya atap sekolah, Disdik sudah melakukan pendataan siswa yang menjadi korban. Tercatat ada 6 siswa-siswi yang mengalami luka ringan.

“Sehari setelah kejadian, kami langsung menjenguk satu per satu ke rumah korban luka ringan dan kami sampaikan kepada pihak keluarga segala macam biaya pengobatan sampai pulih menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan. Alhamdulilah, direspons baik pihak keluarga dan kondisi para siswa-siswa sudah terlihat baik-baik saja," tuturnya.

BACA JUGA:Korban Kebakaran Karaoke Orange Dimakamkan di Indramayu

Yadi mengaku, Disdik dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon dalam melakukan langkah terapi trauma healing. “Sehingga menghilangkan rasa takut dan cemas pasca kejadian tersebut," pungkasnya.

Seperti diketahui, peristiwa itu terjadi saat siswa sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Jumat pagi, 12 Januari 2024. Ada 6 siswa mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke puskesmas guna mendapatkan perawatan medis.

Data yang dihimpun Radar Cirebon, dua ruang kelas yang atapnya ambruk merupakan bangunan yang baru direnovasi pada Oktober 2022 dengan anggaran Rp188 juta. (sam)