Soal Atap SMPN 2 Greged Ambruk, DPRD Perlu Panggil Disdik dan Pelaksana
Anggota DPRD Jawa Barat Hj Yuningsih MM saat meninjau SMPN 2 Greged.-andri wiguna-radar cirebon
CIREBON- Anggota DPRD Jawa Barat Hj Yuningsih MM terang-terangan meminta DPRD Kabupaten Cirebon untuk segera memanggil Dinas Pendidikan dan pelaksana pekerjaan buntut ambruknya atap SMP 2 Greged.
Pemanggilan oleh DPRD Kabupaten Cirebon, kata Yuningsih, diperlukan sebagai bentuk kontrol dan evaluasi terhadap kinerja eksekutif, dalam hal ini Dinas Pendidikan yang merupakan mitra kerja Komisi 4 DPRD Kabupaten Cirebon.
“Saya tentu prihatin. Ini menurut saya sangat fatal. Ini berbahaya sekali, atap bangunan ambruk saat banyak siswa sedang belajar. Ini penanganannya harus serius karena sudah menyangkut keselamatan orang," ujar Yuningsih dalam keterangan resminya, Senin 15 Januari 2024.
Yuningsih tidak habis pikir dengan material yang masih sangat baru, di mana proyek pengerjaan atap tersebut di tahun 2022, tapi kini sudah ambruk.
BACA JUGA:6 PL Tewas, Tak Ada yang Luka Bakar, Semua karena Sesak Napas
“Ini kan masih baru sekali bangunannya, digelar tahun 2022. Masa tahun 2024 awal sudah ambruk. Maka ini harus serius penanganannya. Apa yang menjadi penyebab kejadian ini, apakah karena cuaca, atau karena struktur bangunannya. Ini harus jadi perhatian agar tidak terjadi di kemudian hari," imbuhnya.
Yang ia fokuskan saat ini adalah penanganan trauma pada anak-anak yang saat itu berada di lokasi kejadian. Ia yakin kejadian tersebut akan membekas dan menjadi kisah menakutkan bagi anak-anak.
“Ini yang kasihan anak-anaknya, mereka pasti trauma. Bayangkan, lagi belajar, tiba-tiba atapnya ambruk. Untung mereka (siswa) masih punya waktu untuk bersembunyi di kolong meja," katanya.
Ia pun berharap agar bangunan yang atapnya ambruk tersebut bisa segera diperbaiki dengan kualitas yang bagus sehingga tidak membahayakan civitas SMPN 2 Greged.
BACA JUGA:6 Pemandu Lagu Tewas, Ada Warga Cirebon
Seperti diketahui, peristiwa itu terjadi saat siswa sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pada Jumat pagi, 12 Januari 2024. Ada 6 siswa mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke puskesmas guna mendapatkan perawatan medis.
Data yang dihimpun Radar Cirebon, dua ruang kelas yang atapnya ambruk merupakan bangunan yang baru direnovasi pada Oktober 2022 dengan anggaran Rp188 juta. (dri)