Jumlah Pengguna QRIS Kian Meningkat
Penggunaan QRIS di Ciayumajakuning terus meningkat.-Seno Dwi Priyanto-Radar Cirebon
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran. Kini transaksi pembayaran digital pun terus meningkat, ditandai dengan transaksi dan pengguna Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang terus tumbuh.
Kepala KPw BI Cirebon, Hestu Wibowo menuturkan penggunaan QRIS di Ciayumajakuning tumbuh terakselerasi. Dibandingkan bulan Mei 2022 hingga Oktober 2023 peningkatan penggunaan QRIS di Ciayumajakuning mencapai 1.099 volume transaksi dengan 145.704 nominal transaksi.
Jumlah merchent QRIS di Ciayumajakuning juga terus meningkat dari total merhant 455.807 di tahun 2022 menjadi 555.106 merhcant di 2023. "Peningkatan tertinggi terjadi di Kota/kabupaten Cirebonn dari semula 224.971 merhant menjadi 272.563 merchant," ungkapnya, kemarin.
Digitalisasi sitem pembayaran juga diterapkan pada pemerintahan daerah. Lewat Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) menjadi sebuah upaya terpadu dan terintegrasi untuk mengubah pembayaran pajak dan retribusi serta belanja tunai menjadi nontunai berbasis digital dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.
BACA JUGA:Indonesia akan Berangkatkan 241 Ribu Jamaah Haji
Dari data indeks ETPD semester I 2023 Ciayumajakuning mendapatkan score yang baik. "Seluruh Pemda dapat mempertahankan level digital," tuturnya.
Dalam ranking Championship Tim Percepatan dan Perluasan Digitalilsasi Daerah (TP2DD) Tahun 2022 dan 2023 Ciayumajakuning terus menunjukkan peningkatan. Kabupaten Indramayu berhasil menjadi TP2DD Kab/kota terbaik Jawa-Bali 2023 dan peringkat Kabupaten Cirebon berhasil meningkat signifikan dari posisi 45 ke posisi 5.
Sementara itu, dalam transaksi pembayaran tunai, proyeksi kebutuhan uang Perbankan Ciayumajakuning pada Nataru 2023 sebesar Rp1,43 triliun, menurun 2% (yoy) atau sebesar Rp22,36 milyar. Sedangkan kasus temuan UPAL selama 2 tahun terakhir konsisten menunjukkan tren penurunan.
Untuk meningkatkan pemahaman, rasa cinta, dan menjaga uang rupiah, BI secara aktif melaksanakan sosialisasi literasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. “Literasi CBPR ini rutin kami laksanakan pada training of trainers cinta bangga pahan rupiah (ToT CBPR) di berbagai kampus, Kas Keliling, bersama komunitas, hingga kerjasama dengan pihak berwajib," pungkasnya. (apr)