Harap Berhati-hati, Tanah di Jalan Baru Kuningan Bukan Longsor
Curah hujan yang semakin meningkat menyebabkan badan jalan lingkar timur tertutup limpasan air hujan juga saluran drainase yang masih tertutup material tanah bekas pemapasan bukit kembar.-dokumen -Radar Cirebon
KUNINGAN- Peristiwa genangan air hujan bercampur tanah di ruas Jalan Lingkar Timur Garatengah–Karangmangu, itu bukan bukit yang longsor, melainkan saluran air di pinggir jalan yang tersumbat dan menyebabkan tanah terbawa arus ke badan jalan.
"Pihak BPBD sudah menerjunkan petugas ke lokasi untuk penanganan dan assesment. Tidak ada tebing yang longsor setelah dilakukan pengecekan oleh petugas di lokasi. Penyebabnya, saluran drainase belum dilakukan pengerukan pasca pemapasan bukit," papar Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana saat dikonfirmasi, kemarin (7/1).
Ibe, panggilan akrab Indra Bayu Permana, mengingatkan kepada pengendara yang melintas di ruas Jalan Lingkar Timur Garatengah–Karangmangu untuk berhati-hati. Karena meskipun masih bisa dilintasi, namun diperkirakan licin karena tumpahan tanah dan air limpasan hujan.
BACA JUGA:Sisa Material Dibersihkan, Gapura Pataraksa Belum Jelas Kapan Diperbaiki
Memang sebelumnya, ruas Garatengah–Karangmangu di Jalan Lingkar Timur Kuningan sudah mulai dibuka, setelah dilakukan pembersihan pasca pemapasan dua bukit di kanan kiri jalan. Upaya penanganan terhadap dampak hujan tersebut terus dilakukan, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
Ibe menerangkan, update terkini Jalan Lingkar Timur di mana pada saat terjadi hujan deras tadi air sempat naik ke bahu jalan. Penyebabnya, saluran drainasenya yang berada di sisi dan kanan jalan masih tertutup material tanah bekas pemapasan bukit kembar.
Saat ini, kata Ibe, saluran drainase dalam proses pengerjaan dan penataan serta pengangkatan material tanah. "Karena drainase masih dipenuhi tanah, sehingga air naik ke bahu dan badan jalan. Dan hasil pengecekan serta koordinasi tidak ada tebing yang longsor. Kondisi terkini lalin lancar, hujan sudah reda," papar Ibe.
BACA JUGA:Ridwan Kamil : Pertemuan Jokowi-Airlangga Bahas Soal Dinamika Politik 2024
Ibe menambahkan, hujan yang turun Sabtu siang cukup deras. Dan ini membuat saluran air yang masih tersumbat tanah tidak mampu menampung debit curah hujan.
"Beberapa hari lalu saat hujan turun tidak deras, air juga langsung meluber ke badan jalan. Saya melihat langsung kondisinya saat itu. Dan pihak rekanan sedang berusaha membersihkan material tanah dari drainase," jelas Ibe.
Seperti diketahui, dua bukit di Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan, ruas Garatengah–Karangmangu yang sebelumnya mengalami pemapasan masih menyisakan dampak. Saat hujan deras pada Sabtu (06/01) sore, genangan air bercampur tanah menutupi sebagian badan jalan hingga menciptakan kondisi licin.
BACA JUGA:Tercatat Sudah 113 Kali Letusan, Gunung Merapi Kembali Erupsi
Hal itu nampak dari sebuah video yang beredar di media sosial, memperlihatkan kondisi hujan deras yang melanda saat pengendara melintas di ruas jalan tersebut. Air berwarna coklat seolah tercampur tanah merah, menggenangi sebagian badan jalan.
Pengendara mobil terlihat memperlambat laju kendaraan mereka, berupaya menghindari risiko kecelakaan akibat jalan yang licin. Air sempat naik ke badan jalan lantaran saluran drainase masih tertutup material tanah bekas pemapasan bukit kembar.