Kader Jumantik Harus Turun Cegah Siklus Peningkatan DBD
MAJALENGKA - Memasuki musim penghujan masyarakat diimbau harus lebih berhati-hati. Pasalnya saat masuk peralihan musim, siklus peningkatan Demam Berdarah Dengue (DBD) kerap meningkat.
Ketua Forum Majalengka Sehat (Format) Uju Juhara SPd meminta kepada puskesmas untuk segera memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui kader-kader kesehatan yang ada di tingkat RW.
"Untuk mengantisipasi jumlah peningkatan Demam Berdarah Dengue (DBD) lima tahunan, tentu harus diaktifkan kader Jumantik. Memang siklus itu ada siklus naik turun. Kami juga berupaya mengantisipasi agar jumlah tidak meningkat melalui sosialisasi kepada masyarakat," kata Uju saat di temui di Balai Desa Sepat, Kecamatan Sumberjaya akhir pekan kemarin.
Uju berpendapat jika kader jumantik jarang mendapatkan sentuhan dari Dinas Kesehatan (Dinkes). Pihaknya meminta kepada dinkes melalui bidang terkait segera turun ke lapangan guna mengantisipasi musim hujan ini. Pasalnya potensi peningkatan nyamuk akan semakin banyak, karena antisipasi yang lambat.
BACA JUGA:Rencana Bangun Ulang Gapura Pataraksa, DLH Tunggu Arahan Inspektorat
"Tahun ini kami kembali bersama masyarakat melakukan antisipasi dan berupaya hadir kembali di tengah tengah masyarakat," imbuhnya.
Menurutnya, kader Posyandu sebagai juru pemantau jentik (jumantik) juga harus rutin memantau ke rumah-rumah warga. Kader jumantik juga dituntut memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dimulai dari lingkungan rumah masing-masing.
Masyarakat juga bisa menerapkan 3M plus untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aegypti tersebut. Di antaranya dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan kolam penampungan, juga mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat bersarangnya jentik nyamuk.
"Sementara plusnya bisa menanam pohon anti nyamuk seperti lavender atau rosemary. Jadi nggak hanya satu macam pencegahannya tapi multi upaya juga,” bebernya.
BACA JUGA:Antre Terapi Alternatif Gratis
Ditambahkan, kasus tertinggi DBD terjadi saat puncak musim hujan antara bulan Januari dan Februari dalam siklus setiap tahunnya. Dia berharap masyarakat tidak lalai dan ikut mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti dari mulai rumahnya masing-masing. (ono)