Dari Peristiwa Tabrakan Kereta Api, Pemerintah Percepat Double Track

Tabrakan antara KA Turangga dengan Commuterline Bandung Raya di lintas Haurpugur-Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung, Jumat 5 Januari 2024.-JPNN-

Kemenhub memastikan bahwa proyek pengerjaan double track atau jalur ganda di lokasi kecelakaan maut KA Turangga dengan Commuterline Bandung Raya akan dipercepat.

Pada Minggu 7 Januari 2024, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Mohammad Risal Wasal menyatakan bahwa progress pengerjaan double track di Cicalengka sangat diutamakan dengan target penyelesaian pada semester awal tahun ini. 

Bukan hanya double track, sarana infrastruktur lainnya juga akan mengalami peningkatan signifikan. Menurut Risal, proyek double track di jalur Cicalengka ditetapkan untuk rampung pada semester pertama tahun 2024. 

Selain itu, perbaikan dalam hal kesinyalan dan mekanik elektrik juga akan menjadi prioritas utama. Hal ini akan membantu mengurangi risiko kecelakaan yang terkait dengan proses pengoperasian kereta api. “Untuk double track yang jalur Cicalengka ini Insya Allah di semester pertama 2024 selesai,” kata Risal di Bandung, Minggu 7 Januari 2024.  

BACA JUGA:Ke Masjid Al Karomah di Desa Depok Cirebon, Masjid Tua yang Jadi Tempat Hilangkan Rungkad

Menurutnya, selain di Cicalengka, semua jalur kereta di wilayah Daop 2 Bandung akan didorong untuk memiliki double track. Dia menekankan bahwa sebagian besar petak jalur masih menggunakan single track atau jalur tunggal, namun secara bertahap akan direncanakan untuk diubah menjadi double track.

“Yang jalur Bandung ini semuanya kami proses dalam bentuk double track. Insya Allah pokoknya semester ini selesai, tinggal satu petak lagi yang belum. Juni Insya Allah selesai," katanya.

Risal menambahkan bahwa proses pembuatan jalur double track ini dilakukan peninjauan terlebih dahulu terkait permintaan dan kesiapan sarana di lokasi tersebut. Namun, Kemenhub telah menegaskan bahwa ke depannya, semua jalur kereta harus menggunakan double track demi meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem transportasi kereta api.

Ia mencontohkan di Bogor double track, Kemenhub mempertimbangkan faktor permintaan, dan kesiapan sarana. Dan pada akhirnya mengarah ke double track. 

BACA JUGA:Alun-alun Kejaksan Terkesan Kumuh

Dalam pelaksanaannya, ia juga mengakui bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam merealisasikan proyek jalur double track. 

Salah satunya adalah terkait dengan pembebasan lahan yang terkadang menjadi medan perdebatan. Terpisah, layanan perjalanan KA lokal atau Commuterline Bandung Raya dan Garut pada Minggu pagi (7/1) secara bertahap kembali normal setelah kecelakaan maut yang terjadi sebelumnya. Perjalanan kini telah dapat melayani seluruh stasiun pemberhentian, dari Stasiun Padalarang hingga Cicalengka, yang sebelumnya hanya melayani sampai Stasiun Rancaekek.

Untuk Commuterline Garut juga sudah kembali seperti sebelumnya yang berganti di setiap stasiun di lintas Cibatu/Garut, hingga Purwakarta untuk melayani pengguna yang sebelumnya hanya melayani Stasiun Purwakarta-Rancaekek.  

Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menegaskan bahwa saat ini petugas terkait terus melakukan upaya normalisasi jalur dan persinyalan, serta operasional perjalanan seluruh KA untuk menekan keterlambatan perjalanan KA. Meskipun demikian, hingga pukul 09.00 WIB, perjalanan Commuterline Bandung Raya dan Commuterline Garut masih mengalami kelambatan kedatangan dan keberangkatan.

Tag
Share