Sahabatnya Terpilih Lagi, Kuwu Tuk Karangsuwung Curak Satu Tas Rangsel

CIREBON - Sahabatnya terpilih kembali menjadi kuwu (kepala desa),  Aziz Maulana yang juga seorang kuwu melakukan aksi curak di balai desa Cibogo Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon, kemarin.

Aziz Maulana yang merupakan kuwu Tuk Karangsuwung Kecamatan Lemahabang ini, dirinya pernah berjanji (nazar) kalau saahabatnya yang bernama Ahmad Hudori terpilih kembali menjadi kuwu Cibogo Kecamatan Waled bakal curak di balai desa Cibogo. Dan, akhirnya nazar tersebut dibuktikan dengan curak atau menebar uang pecahan sebesar Rp2000,- dan Rp10.000,-

Uang tersebut ada di dalam satu tas ransel dan ditebar dari balkon Balai Desa Cibogo. Dari bawah atau di halaman Balai Desa Cibogo, warga yang cukup banyak sangat antusias untuk berebut uang yang ditebar tersebut. “"Hari ini saya tunaikan nazar, di manasetelah Kuwu Cibogo Ahmad Hudori kembali terpilih dan dilantik untuk periode kedua," tutur Azis kepada Radar Cirebon.

BACA JUGA:Antisipasi Pohon Tumbang, DPRKP Siagakan Piket 24 Jam

Aziz mengatakan, dirinya tidak hanya sekadar menunaikan nazarnya dengan melakukan sawer dari atas balkon Balai Desa Cibogo. "Saya juga ingin berbagi kebahagiaan dengan para warga Desa Cibogo dengan terpilih dan dilantiknya sahabat saya Ahmad Hudori ini," tuturnya.

Ia mengatakan sangat berterima kasih kepada para warga Desa Cibogo yang kembali memilih sahabatnya untuk bisa menjadi Kuwu Cibogo untuk periode kedua. “Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat Cibogo sudah memberikan kepercayaan kepada teman, sahabat saya Bapak Kuwu Ahmad Hudori sehingga beliau terpilih kembali," ungkapnya.

Sementara itu, Kuwu Cibogo Ahmad Hudori mengaku terharu atas apa yang dilakukan Aziz Maulana, di mana telah mendukung dan membantunya pada Pilwu Serentak 2023 lalu. "Dukungan dari Kuwu Tuk Karangsuwung sangat membantu saya untuk bisa terpilih kembali menjadi Kuwu Cibogo," ungkap Ahmad Hudori.

Pria yang akrab dengan panggilan Ahud ini mengatakan apa yang dilakukan Aziz adalah murni menunaikan janji atau nazar. “Jadi ini murni menunaikan nazar. Karena memang nazar itu harus dilaksanakan bila keinginan terwujud," ujarnya. (**)