Khawatir MBG Berdampak pada Omzet Kantin Sekolah
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka dikhawatirkan berdampak pada omzet kantin sekolah: -ONO CAHYONO-radar majalengka
MAJALENGKA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka yang rencananya akan dimulai pada 13 Januari 2025 ini mengundang keprihatinan bagi pedagang di sekolah, khususnya pedagang makanan.
Hal ini dikhawatirkan menjadi mimpi buruk bagi pedagang kantin di setiap sekolah.
Seperti yang disampaikan oleh pedagang nasi kuning di kantin SMK PUI Majalengka, Nanang Kurnawan.
Ia khawatir dagangannya akan sepi pembeli setelah program ini berjalan.
BACA JUGA:Yakin Tak Jadi “Ban Serep”
Pasalnya, kebutuhan siswa sudah akan terpenuhi melalui program MBG.
"Mungkin para pedagang akan sepi. Programnya sih bagus, tapi pemerintah juga harus memikirkan dampaknya bagi para pedagang. Karena siswanya jadi tidak banyak jajan," kata Nanang, akhir pekan lalu, Jumat (10/1/2025).
Dari hasil jualan nasi kuning, gorengan, dan lainnya, Nanang pesimis jika omzetnya masih bisa bertahan seperti biasa.
Ia hanya bisa pasrah jika omzetnya turun setelah program MBG berjalan.
BACA JUGA:Amankan Pelaku Tawuran Konten
"Omzet pastinya turun. Pembeli berkurang. Kalau omzet nggak tentu, kadang Rp300-500 ribu. Terus sekarang muridnya juga sedikit, jadi nggak tentu juga," tuturnya.
Ia berharap program ini dievaluasi kembali agar melibatkan para pedagang kantin sekolah.
"Harapan saya dipertimbangkan lagi. Pedagang kantin dilibatkan dalam program ini agar semua pihak bisa mendapatkan keuntungan, sehingga tidak ada yang dirugikan," harapnya.
Sementara itu, salah seorang siswa SMK PUI Majalengka, Lia Liani, mengaku akan tetap memanfaatkan jam istirahat meskipun program MBG berjalan.