Jadwal Pembuatan Visa Haji 2025: Sebulan Sebelum Pemberangkatan, Begini Penjelasan Dirjen PHU
Calon jamaah haji sedang melengkapi administrasi-radarcirebon-
RADARCIREBON.BACAKORAN.CO – Proses pembuatan visa haji tahun 2025 mengalami perubahan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, menjelaskan bahwa pembuatan visa kini harus diselesaikan lebih awal, yakni sebulan sebelum pemberangkatan.
"Dulu kita masih bisa mengurus visa bahkan dua hingga tiga hari sebelum keberangkatan. Namun, tahun ini semua dokumen harus selesai jauh sebelumnya, yakni sebulan sebelum keberangkatan," ungkap Hilman dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kamis, 2 Januari 2025.
Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan sistem baru yang mengintegrasikan visa haji ke dalam layanan masyair, yaitu paket layanan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
BACA JUGA:MK Hapus Presidential Threshold, Wamendagri: Revisi UU Pemilu Merujuk Putusan MK
"Visa haji sekarang sudah masuk dalam bagian masyair. Jika tahun lalu biayanya terpisah, sekitar 300 riyal Saudi (SAR), tahun ini tetap sama tetapi sudah termasuk dalam paket masyair. Ini dilakukan agar lebih terstruktur," jelas Hilman.
Hilman juga mengungkapkan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2025 mencapai 221.000 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 203.320 diperuntukkan bagi jamaah haji reguler, sementara sisanya, 17.680, dialokasikan untuk jamaah haji khusus.
"Kuota reguler mencakup jamaah haji murni serta petugas haji daerah dan pembimbing haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Sementara itu, kuota khusus diperuntukkan bagi jamaah yang memilih layanan lebih eksklusif," papar Hilman.
Selain jamaah, kuota juga mencakup keberangkatan tim penyelenggara, pengawas dari DPR, DPD, dan BPK RI, yang semuanya tercatat sebagai bagian dari kuota petugas haji.
Hilman menegaskan pentingnya kesiapan dokumen visa lebih awal agar seluruh proses berjalan lancar sesuai jadwal.
"Proses ini tidak lagi bisa instan seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, semua pihak harus mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi sistem baru ini," pungkasnya.
Dengan perubahan sistem dan alokasi kuota yang lebih terorganisir, pemerintah berharap pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan lebih efisien dan memberikan pelayanan optimal bagi seluruh jamaah.