Seminar Profesi Epidemiologi, Teknologi Digital untuk Kesehatan yang Lebih Cepat dan Efektif

Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Peminatan Epidemiologi, Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) Kuningan sukses menyelenggarakan seminar profesi bertema Integrasi Sistem Informasi Epidemiologi Digital untuk Optimalisasi Pelayanan Keseh-ist-radar cirebon
Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Peminatan Epidemiologi, Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) Kuningan sukses menyelenggarakan seminar profesi bertema Integrasi Sistem Informasi Epidemiologi Digital untuk Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini berhasil menarik 234 peserta yang bersasal dari berbagai kalangan.
Mulai dari mahasiswa, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum dari seluruh Indonesia. Acara tersebut dilaksanakan di Ruang Pascasarjana Universitas dan disiarkan melalui Zoom serta YouTube, belum lama ini. Kegiatan seminar ini juga dihadiri Fitri Kurnia Rahim SKM MPHM dan Icca Stella Amalia SKM MPH, Dosen Pengampu.
Acara dibuka oleh Rektor Universitas Bhakti Husada Indonesia Dr H Abdal Rohim SKp MH. Dalam sambutannya, Rektor Abdal Rohim menekankan bahwa pemanfaatan teknologi digital memiliki peran penting dalam mendukung inovasi layanan kesehatan dan surveilans penyakit. “Terutama di lingkungan Puskesmas. Seminar ini bertujuan memberikan wawasan terkait pemanfaatan teknologi digital dalam meningkatkan efektivitas layanan kesehatan di Indonesia,” kata Rektor UBHI tersebut.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan studi kasus oleh mahasiswa Niddya yang berjudul "Faktor Determinan Capaian Surveilans Digital di Puskesmas Kabupaten Kuningan". Penelitian ini dilakukan selama satu bulan dan memberikan gambaran mengenai berbagai faktor yang memengaruhi keberhasilan surveilans digital.
BACA JUGA:Wakil Rakyat Jelaskan Raperda Inisiatif
Studi ini menggunakan pendekatan 5M yakni Man, Material, Money, Machine, Method untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kinerja petugas surveilans di Puskesmas Kabupaten Kuningan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia dan latar belakang pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja petugas surveilans.
“Sedangkan lama bekerja, pengetahuan, dan perilaku tidak memiliki hubungan yang signifikan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya faktor demografis dan tingkat pendidikan dalam mendukung keberhasilan surveilans digital di lingkungan Puskesmas,” ujar Niddya.
Selanjutnya, sesi materi menghadirkan dua narasumber kompeten, yaitu Dr Rochady Hendra Setya Wibawa SpOG MKes, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Dengan materi bertema "Efektivitas Pemanfaatan Epidemiologi Digital untuk Mendorong Upaya Layanan Kesehatan", serta Dewi Nur Aisyah SKM MSc DIC PhD, Technical Advisor Layanan Kesehatan Primer, Digital Transformation Office, Kementerian Kesehatan, dengan tema Perkembangan dan Pemanfaatan Utilisasi Epidemiologi Modern Untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan.
Sementara itu, Dewi Nur Aisyah menjelaskan pengalaman dan pandangannya dalam memimpin transformasi digital layanan kesehatan melalui perannya di Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI dan berbagai proyek penelitian yang berfokus pada pendekatan digital di tingkat regional dan global.
BACA JUGA:Mubes, Ketua dan Sekretaris FKKC Berebut Suara Kuwu
Ketua pelaksana kegiatan, Dita mengungkapkan, seminar ini diharapkan mampu menginspirasi seluruh peserta untuk memanfaatkan teknologi digital dalam meningkatkan layanan kesehatan di Puskesmas dan daerah lainnya. Dita menambahkan, "Kami berharap materi yang disampaikan dapat menjadi pemicu inovasi dan semangat baru dalam memanfaatkan teknologi untuk pelayanan kesehatan yang lebih optimal," sebut Dita diamini dua mahsiswi UBHI, Ayunda Dwi Hayanti dan Ocha Ayu Maharani. (ags)