Menelisik Psikologi dalam Perkembangan Peserta Didik

Reporter: Bambang |

Editor: Bambang |

Jumat , 29 Nov 2024 - 16:46

Oleh: Muhammad Rizky Syaputra*

PERKEMBANGAN peserta didik bukan hanya soal pencapaian akademik, tetapi juga melibatkan dimensi psikologis yang mendalam.

Pemahaman tentang faktor-faktor psikologis yang memengaruhi tumbuh kembang siswa dapat memberikan wawasan penting bagi pendidik, orang tua, dan pihak terkait dalam mendukung proses belajar yang lebih efektif.

Setidaknya terdapat lima aspek psikologis dalam perkembangan peserta didik, yaitu:

1. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif secara umum diartikan sebagai suatu proses individu dapat memperoleh cara berpikir sebagaimana layaknya manusia yang berakal.

Untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan kognitif peserta didik dapat diamati dari kemampuan simbolik ataupun abstrak, misalnya berkomunikasi, berinteraksi, bermain, membaca, berhitung, dll.

Teori Jean Piaget menunjukkan bahwa anak-anak melalui beberapa tahap perkembangan kognitif yang mempengaruhi cara mereka memahami dunia.

Pada tahap konkret operasional, peserta didik mulai berpikir logis tentang objek konkret, tetapi kesulitan dalam memahami konsep abstrak.

2. Perkembangan Emosional

Emosi berperan penting dalam proses belajar. Peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional yang baik cenderung lebih mampu mengelola stres dan beradaptasi dengan perubahan, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.

Diantara upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung perkembangan emosi peserta didik ialah melalui metode relaksasi, pembelajaran melalui spontanitas, pembelajaran melalui imitasi, pengawasan dan bimbingan, Pendidikan karakter, serta lingkungan yang mendukung.

menelisik psikologi dalam perkembangan peserta didik                            oleh: muhammad rizky syaputra*
perkembangan peserta didik bukan hanya soal pencapaian akademik, tetapi juga melibatkan dimensi psikologis yang mendalam.
pemahaman tentang faktor-faktor psikologis yang memengaruhi tumbuh kembang siswa dapat memberikan wawasan penting bagi pendidik, orang tua, dan pihak terkait dalam mendukung proses belajar yang lebih efektif.
setidaknya terdapat lima aspek psikologis dalam perkembangan peserta didik, yaitu:
baca juga:alvin lim tantang pratiwi novi dan denny sumargo siram mata dengan air keras: 
1. perkembangan kognitif
perkembangan kognitif secara umum diartikan sebagai suatu proses individu dapat memperoleh cara berpikir sebagaimana layaknya manusia yang berakal.
untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan kognitif peserta didik dapat diamati dari kemampuan simbolik ataupun abstrak, misalnya berkomunikasi, berinteraksi, bermain, membaca, berhitung, dll.
teori jean piaget menunjukkan bahwa anak-anak melalui beberapa tahap perkembangan kognitif yang mempengaruhi cara mereka memahami dunia.
baca juga:timnas indonesia bisa lolos piala dunia 2026, shin tae yong pasang target poin di 4 pertandingan tersisa
pada tahap konkret operasional, peserta didik mulai berpikir logis tentang objek konkret, tetapi kesulitan dalam memahami konsep abstrak.
2. perkembangan emosional
emosi berperan penting dalam proses belajar. peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional yang baik cenderung lebih mampu mengelola stres dan beradaptasi dengan perubahan, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.
diantara upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung perkembangan emosi peserta didik ialah melalui metode relaksasi, pembelajaran melalui spontanitas, pembelajaran melalui imitasi, pengawasan dan bimbingan, pendidikan karakter, serta lingkungan yang mendukung.
baca juga:presiden prabowo akan renovasi sekolah seluruh indonesia, total anggaran rp17 triliun
3. perkembangan sosial
interaksi sosial di antara peserta didik sangat mempengaruhi perkembangan mereka.
teori vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran, di mana kolaborasi dengan teman sebaya dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan pemahaman materi pelajaran.
salah satu cara mengembangkan sikap sosial peserta didik ialah dengan melaksanakan pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
baca juga:antisipasi libur nataru, korlantas polri dan dishub adakan pengecekan jalur di jawa barat
4. perkembangan moral
perkembangan moral peserta didik sangat penting dalam membentuk karakter mereka. menurut kohlberg, perkembangan moral dapat dibagi menjadi beberapa tahap, di mana anak-anak belajar membedakan antara baik dan buruk serta memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
pendidikan moral harus dimulai sejak dini dan melibatkan lingkungan yang mendukung agar anak dapat menginternalisasi nilai-nilai moral dengan baik.
5. perkembangan religius
baca juga:ranking fifa timnas indonesia dekati vietnam, menjadi nomor 3 di asean
pendidikan agama membantu anak memahami nilai-nilai spiritual dan etika yang dapat membimbing perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.
menumbuhkan rasa cinta kepada tuhan dan lingkungan sekitar dapat memperkuat karakter moral anak.
metode pengajaran yang melibatkan pengalaman langsung dan interaksi dengan nilai-nilai agama akan lebih efektif dalam membentuk sikap religius yang positif.
upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan sikap religi peserta didik di sekolah yaitu dengan internalisasi nilai-nilai keagamaan dan menciptakan suasana religius dalam pembelajaran.
baca juga:piala aff 2024, timnas indonesia kirim u-22 dan inilah target shin tae yong
tantangan dalam perkembangan peserta didik
meskipun ada banyak kemajuan dalam pemahaman psikologis terhadap perkembangan peserta didik, berbagai tantangan tetap ada:
• tekanan akademis
peserta didik sering kali merasa tertekan untuk mencapai prestasi akademis yang tinggi, yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka dan mengurangi minat belajar.
baca juga:disdik komitmen cetak generasi emas
• pengaruh teknologi
penggunaan teknologi dalam pendidikan membawa dampak positif dan negatif. siswa yang terlalu bergantung pada teknologi mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi secara langsung dengan teman sebaya.
• keberagaman latar belakang
setiap siswa datang dari latar belakang yang berbeda, baik dari segi budaya, ekonomi, maupun pendidikan. memahami keberagaman ini adalah kunci untuk menciptakan pendekatan pembelajaran yang inklusif dan efektif. (*/adv)
*mahasiswa s2 pendidikan matematika universitas pendidikan indonesia