Partisipasi Pemilih Anjlok

CIREBON - Antusiasme warga dalam menyalurkan hak pilih pada Pilkada serentak 27 November lalu jauh menurun dibandingkan dengan penyaluran hak pilih pada Pileg dan Pilpres 14 Februari yang lalu.

Tercatat di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Cirebon, mayoritas kehadiran warga pemilih hanya berada di kisaran angka 60 persen. 

Bahkan, untuk surat suara yang dinyatakan sah, mayoritas terhitung di angka 50 persen.

Hal tersebut juga diakui oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon. 

Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko, menjelaskan bahwa berdasarkan laporan mayoritas data TPS yang masuk, tingkat partisipasi pemilih rata-rata berada di angka 60 persen.

Jika dibandingkan dengan partisipasi pemilih warga Kota Cirebon pada saat Pileg dan Pilpres 14 Februari yang lalu, tercatat berada di kisaran 83,44 persen.

Dengan demikian, diperkirakan terjadi penurunan angka partisipasi sebanyak lebih dari 20 persen pada pilkada serentak kali ini.

“Ini jadi evaluasi, perkiraan penurunan mencapai 20 persen. Perubahan yang cukup besar dibandingkan dengan Pileg. Tapi memang belum terlihat secara keseluruhan, karena masih dalam proses rekap di tingkat kecamatan,” kata Mardeko, Kamis (28/11).

Sementara itu, satu hari setelah pemungutan suara di TPS, tahapan rapat pleno rekapitulasi suara tingkat kecamatan sudah dimulai. 

Mardeko mengungkapkan bahwa tahapan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 28 dan 29 November.

Untuk kecamatan yang sudah selesai melakukan rekapitulasi, logistik hasil pemilihan dan rekapitulasi suara disimpan di gudang yang disewa KPU di kawasan Pegambiran.

Kemudian, untuk tahapan rapat pleno tingkat Kota Cirebon, Mardeko menyebutkan bahwa rencananya akan digelar pada 2 Desember mendatang di Hotel Swissbell.

Mengenai sudah bermunculannya hasil tabulasi suara maupun real count yang dilakukan pihak-pihak yang berkepentingan, 

KPU mengembalikan tingkat akurasi dan penilaiannya kepada masyarakat.

Tag
Share