Masih Perpanjang Siaga Kekeringan
Tampak awan hitam menyelimuti wilayah Kelurahan/Kecamatan Sumber. Sudah tiga kali hujan mengguyur Wilayah Sumber, kemarin. -CECEP NACEPI/RADAR CIREBON-radar cirebon
Hujan di wilayah Kabupaten Cirebon kerapkali turun. Terpantau di Wilayah Kelurahan Sumber, Senin (18/11), sudah lebih dari tiga kali turun hujan.
Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon belum mengeluarkan SK kesiapsiagaan hidrometeorologi.
Untuk saat ini, justru masih menggunakan SK kesiapsiagaan kekeringan. Hal itu karena di Wilayah Kabupaten Cirebon masih ada desa yang mengalami krisis air bersih.
“Khusus untuk SK kesiapsiagaan hidrometeorologi akan dimulai pada 1 Desember 2024 sampai 31 Mei 2025, masih proses. Karena sekarang masih perpanjangan SK kekeringan dan kekurangan air bersih sampai 30 November 2024. Sampai saat ini masih pengiriman air bersih,” kata Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda kepada Radar Cirebon.
BACA JUGA:Sinergi Sosialisasi untuk Pemilih Pemula
Lebih lanjut, dijelaskan Juwanda, kalau sampai terjadi bencana hidrometeorologi sebelum 30 November, pihaknya akan tetap melakukan asesment, untuk memasukan unit data informasi ulti agar bisa digunakan oleh SKPD terkait.
“Kalau ada bencana, ya SK Kesiapsiagaan tidak berubah. Tapi mudah-mudahan tidak sampai terjadi hal fatal. Karena hujan sekarang masih sporadis, hanya di beberapa tempat saja. Hujannya belum merata,” jelasnya.
Disinggung soal mitigasi kebencanaan seperti banjir, Juwanda menegaskan, pihaknya sudah koordinasi dengan BBWS. Saat ini, katanya, BBWS sudah menormalisasi sungai yang menjadi penyebab langganan banjir.
“Yang langganan banjir sungainya sudah dilakukan pengerukan dan penataan sampingnya, seperti Waled, Mekarsari, Ambit, Gunungsari, dan Ciuya. Baratnya seperti sungai jalur Klangenan, Arjawinangun, Panguragan yang biasa tidak tertampung dan desa yang sebelumnya biasanya akan terjadi banjir sudah dinormalisasi,” katanya.
BACA JUGA:Polisi Bongkar Penyalahgunaan Pupuk Subsidi
Dengan melaksanakan pengerukan rehabilitasi di sungai tersebut, Juwanda berharap, bisa mengurangi efek bencana atau terjadinya banjir di wilayah kabupaten.
Disinggung soal desa mana saja yang rawan bencana banjir, Juwanda mengungkapkan ada lima desa di Wilayah Kecamatan Waled, antara lain Desa Waled, Mekarsari, Ambit, Gunungsari, dan Ciuya. Kemudian, di Kecamatan Ciledug hingga Kecamatan Pabedilan.
“Untuk wilayah Barat, Desa Gujeng dan Desa Panguragan Kecamatan Panguragan. Kemudian Desa Susukan dan Desa Kedongdong Kecamatan Susukan. Untuk longsor biasanya di Kecamatan Sedong, hampir merata desa disitu,” tandasnya. (cep)