Setelah Turun Hujan Atap SDN Nunuk Ambruk

Reporter: Raswidi Hendra Suwarsa |

Editor: Raswidi Hendra Suwarsa |

Jumat , 08 Nov 2024 - 16:04

Atap ruang kelas SD Negeri Nunuk, Desa Nunuk, Kecamatan Maja ambruk menutupi tempat belajar murid kelas IV pada Selasa, 5 November 2024 malam.-dokumen -tangkapan layar

setelah turun hujan atap sdn nunuk ambruk                            majalengka – bagian atap ruang kelas di sekolah dasar (sd) negeri nunuk, desa nunuk, kecamatan maja, kabupaten majalengka ambruk secara tiba-tiba, dan menutupi tempat belajar murid kelas iv pada selasa, 5 november 2024 malam.
beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 
ambruknya atap terjadi sekitar pukul 21.30 wib, setelah hujan.
baca juga:taman kehati indramayu, lestarikan berbagai spesies tumbuhan dan hewan
baca juga:ratusan lembar surat suarat untuk pilgub jabar ditemukan rusak 
asep, salah seorang murid yang kebetulan rumahnya dekat dengan sdn nunuk, mengetahui peristiwa tersebut. 
ia mengaku mendengar suara benturan keras dan reruntuhan malam hari, setelah hujan reda. 
namun, ia tidak menyangka bahwa suara tersebut berasal dari atap ruang kelasnya.
baca juga: 3.829 orang kpps siap bertugas di 547 tps di kota cirebon 
baca juga:forum komunikasi difabel cirebon perkuat kelompok inklusi dan kelompok difabel desa
orang tuanya segera mengabari ketua rt setempat dan menuju sekolah untuk memeriksa kondisi bangunan setelah mendengar suara benturan dan reruntuhan.
salah seorang guru sd negeri nunuk, rahmawati, mengatakan bahwa musibah ambruknya bagian plafon atap terjadi pada malam hari, sehingga tidak ada yang mengetahui persis kejadian tersebut.
beruntung, musibah terjadi ketika murid-murid tidak sedang belajar.
baca juga:mandeknya pembahasan rapbd 2025 bisa ganggu roda pemerintahan dan hak keuangan pejabat
“kebayang kalau plafon ini ambruk saat anak-anak sedang belajar. beruntung murid-murid selamat karena kejadian terjadi malam hari,” ujarnya.
atap ruangan lainnya sudah lebih dulu ambruk beberapa waktu lalu. 
akibatnya, semua ruang kelas kini tidak lagi memiliki plafon, hanya ada genteng yang terlihat.
rahmawati menyebutkan bahwa kondisi sekolah memang sudah cukup rusak. 
baca juga:tangani kawasan permukiman kumuh, dprkp : perlu inovasi yang berikan dampak signifikan
sekolah tersebut merupakan sekolah inpres yang dibangun puluhan tahun lalu, namun sudah pernah direnovasi, dan bagian atapnya menggunakan baja ringan.
"dengan baja ringan, atap tidak bisa bertahan lama. berbeda dengan kayu yang lebih awet. bahkan, ruangan lain sudah lebih dulu ambruk," terangnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Cirebon 09 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan