Kisah Suradi, Nelayan Cirebon yang Terpeleset dari Kapal dan Ditemukan di Madura
KABAR BAIK: Perangkat Desa Pegagan Kidul Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon, Dulah saat menunjukkan foto Suradi di ponselnya yang setelah ditemukan oleh nelayan Desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura, kemarin.-CECEP NACEPI/RADAR CIREBON -
Setelah tiga hari terombang-ambing di tengah laut, Suradi (21), seorang warga Desa Pegagan Kidul Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon, ditemukan nelayan dalam kondisi lemah di perairan Desa Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Madura. Kabar ini membuat pihak keluarga di Cirebon lega.
Perangkat Desa Pegagan Kidul, Dulah, yang mendapat informasi ini dari anggota TNI Angkatan Laut (AL) pada Selasa malam pukul 19.30, langsung menghubungi keluarga Suradi. “Begitu menerima telepon, saya langsung menemui keluarga korban. Mereka sudah tahu dan ingin segera menjemput, tapi saya sarankan untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan perangkat desa disana,” ungkap Dulah saat ditemui Radar Cirebon di Kantor Desa Pegagan Kidul, Rabu (6/11).
Malam itu juga, Dulah menghubungi perangkat Desa Pasongsongan. Ia memastikan kondisi Suradi yang masih lemah dan linglung, setelah terapung di laut selama tiga hari. Suradi yang kini mendapat perawatan di Puskesmas Pasongsongan itu mengalami gangguan pernapasan dan sedang dalam perawatan intensif.
“Alhamdulillah, kita bisa berkomunikasi dengan baik. Pemdes Pasongsongan merawat Suradi dengan baik,” tambah Dulah.
Jarak yang jauh dan kebutuhan persiapan matang membuat keluarga Suradi menunda keberangkatan mereka. Dulah memperkirakan, keluarga baru bisa berangkat pada hari Jumat (besok).
“Kondisinya belum memungkinkan untuk pulang sekarang, dan kami juga mengumpulkan ongkos perjalanan,” jelasnya.
Dari informasi yang dihimpun, Suradi bekerja di kapal pencari ikan dan sedang dalam perjalanan dari Maluku menuju Tanjung Priok dengan kapal bersama tiga rekannya. Dalam perjalanan, ia terpeleset dan jatuh ke laut.
Beruntung, pengalamannya bertahan hidup di laut menyelamatkannya. Suradi memanfaatkan botol air mineral dan celana yang diikat simpul sebagai pelampung darurat.
Setelah tiga hari bertahan, Suradi akhirnya ditemukan nelayan setempat dalam kondisi lemah. Nelayan tersebut segera membawanya ke darat untuk mendapat perawatan.
“Keterangan dari sana, Suradi ditemukan pada Senin sore dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Pasongsongan,” pungkas Dulah. (cep)