Vitamin Rasa Syukur
Oleh: Fifi Luthfiyyah SKomI*
PENELITIAN tentang dampak vitamin syukur terhadap kesehatan dilakukan di AS, Jepang dan Kanada. Beberapa orang penderita sakit jantung diminta berterima kasih setiap hari kepada orang-orang yang telah berbuat baik kepadanya.
Setelah 14 hari hasilnya menakjubkan. Terjadi penurunan sel marker indikator sakit otot jantung.
Pada penelitian lain dilakukan selama 21 hari. Dampaknya bersyukur membuat lebih cerdas. Juga gelombang otak dominan pada Alpha yang memberikan ketenangan hidup dan berpikir lebih kreatif.
BACA JUGA:Pj Bupati Majalengka Usulkan Kenaikan Bantuan Keuangan Parpol
Cerita di atas disampaikan oleh dr Asep Hermana pada acara Manajemen Qolbu pada pagi Sabtu 5 Oktober 2024 lalu.
Meskipun dampak syukur demikian besar, pada kenyataannya kebanyakan manusia tidak bersyukur. Allah mengatakan dalam Alquran "sangat sedikit di antara hamba Ku yang mau bersyukur" (Q.S. Saba': 13).
Bahkan di Q.S Ar Rahman diulang 31 kali ayat yang berbunyi "maka nikmat Tuhan Mu yang manakah yang engkau dustakan?"
Ada dua kondisi manusia yaitu jarang bersyukur dan sulit bersyukur. Kondisi pertama yaitu jarang bersyukur.
BACA JUGA:Komisi 1 DPRD Majalengka Gelar Raker Marathon 3 Hari Berturut-turut
Apa penyebab manusia jarang bersyukur? Menurut dr Asep Hermana manusia jarang bersyukur karena merasa tidak diberi nikmat.
Dia menganggap apa yang dinikmatinya itu hal yang biasa dan wajar.
Saat duduk santai dapat menghirup oksigen dengan baik, itu biasa dan wajar karena setiap hari juga demikian. Dapat melihat, berjalan, berbicara dan sebagainya juga dianggap hal yang biasa.
Agar dapat merasa diberi nikmat oleh Allah, menurut dr Asep Hermana ada tiga cara.