Dibangun, Diresmikan, Ditelantarkan

dibangun, diresmikan, ditelantarkan kebanggaan terhadap alun-alun kejaksan kota cirebon kini tak seperti saat kali pertama dibangun atau diresmikan. tengok saja kondisinya sekarang. gapura utama yang menyerupai candi bentar telah retak dan dibiarkan tanpa perbaikan selama berbulan-bulan. keretakan, hingga bagian bata yang lepas, juga banyak ditemukan di struktur bangunan lainnya, baik itu di sentra umkm, perpustakaan mini, jogging track, plaza monumen, paviliun, dan lainnya. fungsi utama dari sentra umkm maupun perpustakaan mini pun tak lagi berjalan.  tak ada geliat aktivitas di sana. selain pintu yang terkunci, tampak luar bangunan sudah lama tidak dijamah manusia. sempat aktif, namun hanya dalam waktu singkat. lapak pedagang justru terlihat di selter dekat alun-alun.  mereka menjual makanan khas seperti empal gentong dan warung-warung kopi.  geliat aktivitas ekonomi juga terpantau berjalan di lokasi tersebut. di siang hari, ketika cuaca cirebon terik, lokasi itu tampak begitu gersang.  pengunjung lebih memilih mencari tempat berteduh yang memiliki atap atau berada di bawah pohon di sisi alun-alun. selain pengunjung, pada senin kemarin (7/9) juga terlihat pedagang es krim dan jasa foto yang mangkal di pintu utama gapura candi bentar.  terlihat pula sejumlah personel binaan satpol pp kota cirebon yang berjaga, serta petugas kebersihan yang mengenakan seragam hijau sedang bertugas. sementara di bagian basement, tampak tidak banyak kendaraan yang terparkir. saat radar cirebon berkunjung kemarin, hanya ada tiga mobil dan lima motor.  justru kendaraan roda dua lebih banyak terparkir di pintu keluar alun-alun.  tarif parkir motor di basement alun-alun dipatok rp3.000. yang berbeda adalah tidak adanya lagi toilet di basement atau ruang bawah tanah tersebut.  padahal, saat awal diresmikan, fasilitas toilet pria dan wanita tersedia.  “toilet ada di atas (area alun-alun, red),” kata tukang parkir di basement tersebut. (ade)

Tag

• # alunalun
• # kota cirebon

Share

• 
• 
• 
• 
•