Di Antara Ketakutan dan Kebahagiaan

Oleh: Abdul Rozak*

TAKUT adalah sebuah rasa yang galau memikirkan hal yang belum tentu terjadi, biasanya mengenai masa depan. Kita sering berpikir keras tentang hal yang belum tentu kita alami.

Kita bimbang tentang berbagai hal yang belum terjadi dan belum tentu terjadi pada diri kita atau terhdap  orang yang kita cintai.

Kebimbangan itu salah satu di antaranya dipicu dengan banyak tahu tentang masa kini yang diprediksi menurutnya akan terjadi pada masa depan.

BACA JUGA:IKN Siap Dihuni ASN, Proses Pemindahan Pegawai Negeri Kembali Diundur

Padahal masa depan itu tidak dapat dipastikan terjadi atas dasar kondisi kini. Hal yang menakutkan hati adalah segala yang dipikirkannya akan  terjadi pada dirinya pada masa yang akandatang.

Kita sering melupakan posisi diri; tentang kemampuan, tentang keterbatasan, tentang keinginan, tentang segala hal yang sangat banyak dan itu sesungguhnya bukan milik kita.

Ketakutan itu terbangun atas rancangan masa depan yang disusun sendiri. Ketidaktahuan dan ketidakpastian itu sesungguhnya yang menjadikan kita gelisah.

Kita tidak akan pernah tahu tentang kepastian, karena itu bukan milik kita, bukan wewenang manusia. Kepastian adalah milik Allah. Mengapa kita tidak bertawakal.

BACA JUGA:DKP3 Gelar Vaksin Rabies Gratis, Langsunh Datangi Rumah Warga Kota Cirebon

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya“. [Ath-Thalaq/65 : 3]

Orang-orang yang tenang memikirkan segala hal berdasarkan waktu kini, hidupnya menjalankan segala hal yang dapat dijalankan hari ini.

Mereka menjalani apa yang seharusnya dilakukan sekarang. Hari ini mereka mengerjakan apa yang harus diselesaikan hari ini.

Tentang besok telah direncanakan. Telah direncanakan berdasarkan kemampuan diri, berdasarkan hubungannya dengan pekerjaan yang dilakukan hari ini.

Tag
Share