Spanyol Mengutuk Kekerasan di Ukraina dan Timur Tengah

AKHIRI PERANG: Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dalam konferensi pers bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menyerukan agar perang di Jalur Gaza secepatnya berakhir, menekankan solusi dua negara yang mencakup pembentukan negara Palestina yang ter-ANTARA/Anadolu-

Dalam upacara pemberian penghargaan koran La Vanguardia, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengutuk ”pembantaian rutin” di Ukraina dan Timur Tengah, sambil menekankan perlunya mendesak masyarakat internasional untuk bertindak dan tidak terus diam melihat kondisi tersebut.

”Jika masyarakat internasional tetap diam, kami akan semakin bersuara untuk membela hukum dan perdamaian internasional,” kata Sánchez.

Sanchez menyerukan penegakan hukum internasional sebagai kunci untuk mencapai perdamaian di kedua kawasan tersebut. 

”Mereka yang membenci demokrasi menindasnya di mana-mana. Kita hidup di bawah serangan kebohongan yang tiada henti. Musuh demokrasi tidak menghormati aturan apa pun. Dalam menghadapi tantangan ini, kita harus melangkah maju dan membela demokrasi,” ungkap Sanchez.

Selain itu, Spanyol telah menjadi salah satu negara Eropa yang memutuskan untuk mengakui Negara Palestina sebagai dukungan bagi proses perdamaian dengan Israel. Di sisi lain, serangan militer Israel terus terjadi di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2024, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB mendesak gencatan senjata segera. Serangan udara besar-besaran Israel di Lebanon itu telah menimbulkan keprihatinan internasional. 

Selain itu, sejak 23 September, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon dengan alasan membasmi Hizbullah, yang mengakibatkan tewasnya 1.057 jiwa dan melukai 2.950 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Serangan udara Israel menyebabkan beberapa petinggi Hizbullah tewas, termasuk Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza.

Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

Serangan ini juga dianggap sebagai bagian dari konflik lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel, yang telah memicu kekhawatiran masyarakat internasional terkait kemungkinan terjadinya konflik yang lebih luas. (antara) 

 

Tag
Share