Belasan Desa Masih Krisis Air, Hujan Sporadis, BPBD Tetap Suplai Air Bersih

AIR BERSIH: Petugas BPBD Kabupaten Cirebon sedang mendistribusikan air bersih di Desa Palimanan Barat Kecamatan Palimanan, Minggu (29/9).-ist-RADAR CIREBON

Meski beberapa hari yang lalu kerapkali turun hujan, namun sejumlah desa masih mengalami krisis air bersih. Bahkan, jumlah desa krisis air malah bertambah.

Hal itu dikatakan Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda kepada Radar Cirebon, kemarin. Dikatakannya, curah hujan masih sporadis sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan mata air di masing-masing desa yang terdampak krisis air bersih.

“Hujan kemarin belum seberapa, baru pendahuluan, belum bisa mengisi persediaan air warga, khususnya daerah rawan air bersih. Yang kekurangan air bersih, belum ada mata air,” ujar Juwanda.

Begitu pula pendistribusian air bersih yang dilakukan BPBD Kabupaten Cirebon, masih akan terus disalurkan sesuai jadwal pengiriman air bersih.  

“Sampai hari ini, pendistribusian air bersih masih jalan. Malah bertambah menjadi 16 desa yang terdampak krisis air bersih, yakni Desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol,” ungkap Juwanda.

Sampai dengan Minggu (29/9), pihaknya masih mendistribusikan air bersih di wilayah Desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol. Sehingga, total pengiriman resmi per Minggu (29/9), sudah 144 ribu liter air bersih. 

“Yang terdampak ada 27.357 jiwa. Kami sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 144.000 liter air bersih,” jelasnya.

Dijelaskannya, pendistribusian air bersih dijadwalkan sampai awal Oktober. Namun, sifatnya dinamis. Yakni, sampai benar-benar tidak ada lagi krisis air bersih.  

“Kalau sampai awal Oktober masih memerlukan pendistribusian, tetap kita mensuplai sampai masyarakat tidak membutuhkan lagi. Itulah pemerintah hadir pada masyarakat minimal mengurangi dampak efek kekeringan,” terangnya.

Ia berharap krisis air bersih tidak berlangsung lama. Utamanya, dengan pergantian cuaca. “Kalau tahun 2023 silam, akhir Oktober masih panas terik, sekarang sudah hujan,” katanya.

Untuk diketahui, 16 desa yang terdampak krisis air bersih antara lain, Desa Slangit di Kecamatan Klangenan. Di Kecamatan Mundu ada Desa Mundu Mesigit, Desa Mundu Pesisir, Desa Pemengkang, Desa Setupatok, dan Desa Banjarwangunan. 

Sementara di Kecamatan Sedong, terjadi di Desa Sedong kidul, Desa Sedong lor, Desa Karangwuni, Desa Patapan, dan Desa Winduhaji. Di wilayah Kecamatan Kapetakan di Desa Karangkendal, dan Desa Dukuh. Kemudian, Desa Cupang dan Desa Palimanan Barat di Kecamatan Gempol dan Desa Dawuan Kecamatan Tengahtani. (cep)

Tag
Share