Siswa SDN Kedungdawa Belajar sambil Lesehan

LESEHAN: Puluhan siswa dan siswi SD Negeri 1 Kedungdawa Kecamatan Kedawung terpaksa belajar di GOR desa setempat karena atap sekolah mereka ambruk setelah diterjang hujan lebat.-cecep nacepi-radar cirebon

KEDAWUNG-Puluhan murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kedungdawa terpaksa harus belajar lesehan di GOR Desa Kedungdawa Kecamatan Kedawung.

Pasalnya, atap ruangan kelas mereka ambruk. Sehingga, mereka harus mengungsi ke GOR desa setempat agar proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berlangsung.

“GOR Desa Kedungdawa jadi tempat sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) buat siswa kelas 1 dan 2 karena atapnya ambruk gara-gara hujan,” ujar Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kedungdawa, Muhamad Arifin, Senin (20/11).

Diungkapkan Arifin, ada sebanyak 70 siswa yang belajar di GOR desa setempat. Melihat kondisi itu, wali murid dan komite sekolah tidak keberatan. Bahkan, mereka memahami kondisi kerusakan atap sekolah yang ambruk sehingga ruang kelas tidak dapat digunakan.

BACA JUGA:Anggaran Motor Dinas Kuwu Sebesar Rp14,4 M

Sehingga, proses KBM pun masih berjalan normal. “KBM berjalan normal kok, walau pun harus di GOR itu, terus jarak dari sekolah ke GOR juga gak jauh,” terangnya.

Menurut Arifin, ambruknya ruangan kelas di SDN 1 Kedungdawa disebabkan oleh hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, pada Jumat malam (17/11) sekitar pukul 22.19 WIB. Ditambah lagi  atap bangunan yang sudah mulai miring.

“Karena hujan lebat, ditambah atapnya memang sudah rapuh. Satu bulan yang lalu kami lihat atapnya sudah miring. Untung tidak ada korban, karena peristiwanya malam hari,” katanya.

Sejak atap ruangan itu ambruk, pihaknya sudah memberikan informasikan mengenai kondisi ruangan kelas tersebut kepada Dinas Pendidikan. “Sudah dilaporkan ke dinas,” tandasnya. 

BACA JUGA:Baru Diresmikan Sudah Rusak

Atas kejadian tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, H Ronianto SPd MM langsung meninjau lokasi tersebut untuk memastikan kondisi serta melakukan assessment. Ronianto juga mengaku, setelah mendapat informasi itu, langsung memerintahkan untuk mengkososngkan kelas.

“Sebenarnya sudah saya perintahkan untuk dikosongkan dari dua minggu yang lalu karena sudah mendeteksi. Ternyata benar saja tadi malam hujan besar dan atapnya ambruk,” ujar Ronianto.

Menurutnya, hasil dari inventarisir oleh Disdik, terdapat empat ruangan kelas dengan kondisi atap yang sudah tidak layak.

Pihaknya sudah komunikasi dengan kementrian terkait kondisi sekolah tersebut. Termasuk, 500 sekolah lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon.

Tag
Share