Media Ramah Anak untuk mendorong tumbuh kembang anak secara positif

CARI YANG SESUAI: Dua orang siswa SMA sedang mencari informasi soal berita di komputer untuk jadi bahan tugas sekolah.-Foto: zetizen radar cirebon-

MEDIA ramah anak adalah salah satu jenis media, baik cetak, digital, maupun audiovisual, yang bertujuan untuk mendorong tumbuh kembang anak secara positif. Media ini berperan penting dalam membentuk karakter, serta keterampilan anak. Dengan cara, menyajikan konten yang menghibur, sekaligus mendidik. Yuk, simak tanggapan Sobat Zetizen tentang defisini media ramah anak! 

Tanggapan pertama datang dari Arieska Mayrainy, siswi SMAN 4 Cirebon. Ia berpendapat, media ramah anak bisa dikembangkan melalui eksplorasi dengan peran orang tua dan pemerintah. 

“Menurut saya konsep ramah anak berfokus pada pengembangan potensi anak tanpa diskriminasi, kekerasan, dan bahaya. Juga  sebagai  media cetak atau digital yang menyajikan konten sesuai untuk anak, menggunakan bahasa positif, dan menghindari unsur diskriminasi, kekerasan, dan bullying. Konten seperti berita tentang kecelakaan harus menggunakan ilustrasi dan menyembunyikan identitas korban. Contoh konten ramah anak meliputi prestasi anak dan mengurangi isu kurang bermanfaat. Juga, peran orang tua dalam mendampingi anak menggunakan smartphone dan peran pemerintah dalam mengatur konten yang layak sangat penting,” ujarnya.

Tanggapan selanjutnya datang dari Rifqa Raya Azzahra, siswi SMAN 2 Cirebon. Raya berpendapat, media ramah anak merupakan platform dengan konten-konten yang memiliki kelayakan di dalamnya. Karena, sebagai limitasi mereka untuk mengeksplorasi banyak hal. 

“Menurut aku, media ramah anak adalah sebuah platform yang berisi konten tentang hal-hal yang terdapat unsur-unsur layak bagi anak. Layak yang dimaksud di sini adalah yang seperti berada dalam batas aman untuk anak. Tidak mengandung sesuatu yang tidak senonoh, karena anak masih dalam fase yang mengeksplorasi. Jadi, media ramah anak ini dapat melimitasi adanya informasi yang beredar,” ucapnya.

Tanggapan terakhir datang dari Nova Calista, siswi SMAN 1 Cirebon. Ia beropini bahwa media ramah anak adalah sebuah konten di media sosial yang berisi hal-hal positif yang dapat mengedukasi dan memotivasi anak-anak. 

“Menurut saya, definisi media ramah anak itu tentu saja konten yang berisi hal-hal positif. Kalau berisi negatif maka akan berdampak ke anak tersebut. Apalagi masa anak-anak itu lagi suka eksperimen untuk mencoba hal baru. Nah, hal ini yang ditakutkan. Jika ada konten negatif yang dibuat oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, jika ada konten untuk orang dewasa, maka di handphone biasanya ada peringatan kalau itu konten yang sensitif. Jadi, media ramah anak itu adalah media yang dapat mengedukasi anak-anak, bukan hanya bermain games atau scroll media sosial saja, tapi yang dapat memotivasi mereka,” tandasnya. (emil/fitri/najib/lina)

Tag
Share