Membangun Keteladanan Sosial

Oleh: Achmad Salim*

KETELADANAN saat ini bisa jadi merupakan sebuah barang langka meski senantiasa diperbincangkan dalam berbagai forum sehari-hari, baik resmi maupun tidak resmi, misalnya di warung kopi.

Tentu saja hal ini menunjukkan urgensi keteladanan dalam kehidupan manusia karena dengan keteladanan, arah dan tujuan hidup manusia menjadi semakin jelas.

Begitu pentingnya keteladanan sehingga agama Islam meresponnya dengan mengutus para nabi dan rasul sebagai manusia pilihan kepada setiap umat, dimulai dari Nabi Adam AS hingga nabi yang terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW dengan bimbingan wahyu dari Allah SWT. Bahkan Nabi dan Rasul yang terakhir, Muhammad SAW. 

BACA JUGA:Wajah-Wajah Itu

Memiliki keistimewaan tersendiri yang digambarkan dalam Alquran dengan keluhuran akhlaknya (QS. Al-Qalam/68: 4) bahkan beliau disebut dalam al-Qur’an sebagai suri teladan yang baik (QS. Al-Ahzab/33: 21). Tujuan beliau diutus tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Tidak mengherankan jika setiap tanggal 12 Rabiul Awwal setiap tahunnya ada momentum penting bagi umat Islam untuk memperingati Maulid (hari lahir) Nabi Muhammad SAW. Hal ini perlu dimaknai sebagai syiar dakwah Islam dalam segala bidang kehidupan. 

Semua sisi kehidupan perlu dilandasi dengan keteladanan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hanya dengan meneladani prilaku kehidupan beliau, melakukan kesalehan individual dan kesalehan sosial, umat Islam mampu memaknai kelahiran beliau sebagai tonggak sejarah yang fenomenal.

Keteladanan Rasulullah SAW tidak saja sebagai seorang suami, ayah dan pemimpin umat namun beliau menjadi panutan dalam berbagai peran dan profesi.

BACA JUGA:Bareskrim Temukan Indikasi di Penyelenggaraan PON Aceh-Sumut, Hasilnya Segera Dievaluasi!

Keteladanan sepanjang hayat beliau, sejak lahir hingga wafatnya semua memberi nilai budi yang utama dalam kehidupan umat manusia. 

Sosok yang tidak diragukan dalam membentuk komunitas masyarakat yang berbudi luhur. Sebagai pemimpin negara sekaligus pemimpin umat, beliau benar-benar memberikan contoh yang sangat layak diaplikasikan oleh para pemimpin saat ini maupun calon pemimpin yang akan bertarung dalam proses pilkada kelak.

Sejarah mencatat bahwa pada tatanan kehidupan sosial, Nabi Muhammad SAW mampu memberikan keteladanan yang luar biasa bagi umat manusia tanpa pernah melakukan diskriminasi dalam bentuk apapun. Perlakuannya terhadap orang yang tua maupun yang muda tetap hormat dan santun. 

Sikapnya terhadap suku dan agama apapun tetap menjunjung tinggi dan menghormati nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan kedermawanan yang ditunjukkan sebagai bagian dari kesalehan sosial selama hidupnya berlaku universal,  tanpa dibatasi jarak.

Tag
Share