Banjir Besar, Ratusan Narapidana Kabur
Setidaknya 286 narapidana telah melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Menengah di Kota Maiduguri, Nigeria timur laut menyusul banjir besar di kota tersebut pada Selasa (10/9).-istimewa-radar cirebon
NIGERIA - Otoritas Nigeria telah mengonfirmasi bahwa pada Minggu (15/9), sebanyak 274 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Menengah di Kota Maiduguri, Nigeria timur laut, berhasil melarikan diri setelah tembok penjara tersebut roboh akibat banjir besar.
Umar Abubakar, juru bicara Dinas Pemasyarakatan Nigeria (NCoS), menyatakan bahwa para narapidana berhasil melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Menengah, sebuah penjara tua di Maiduguri, setelah dinding penjara runtuh karena dampak banjir besar.
"Banjir meruntuhkan dinding fasilitas bangunan pemasyarakatan, termasuk pusat penahanan keamanan menengah Maiduguri (MSCC) serta kompleks staf di kota tersebut," ungkap Abubakar.
Pada awalnya, sebanyak 281 narapidana dilaporkan hilang setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas layanan penjara. Namun, tujuh di antaranya berhasil ditangkap kembali dan dikembalikan ke penjara. Sehingga, saat ini 274 narapidana masih dalam pencarian. Abubakar menambahkan bahwa lembaga pemasyarakatan berkolaborasi dengan instansi keamanan lainnya di seluruh negeri untuk menangkap narapidana yang masih dalam pelarian.
BACA JUGA:Kamala Harris Unggul dalam Manajemen Ekonomi Menurut Survei
Pada tanggal 10 September, banjir besar melanda Maiduguri hingga menyebabkan kerusakan pada sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, bank, kawasan komersial, pasar, kebun binatang, tempat ibadah, rumah-rumah, dan juga penjara. Badan Penanggulangan Darurat Nasional (NEMA) melaporkan adanya 37 kematian dan 58 korban luka akibat insiden terkait banjir.
Otoritas setempat melaporkan bahwa lebih dari satu juta orang terdampak oleh banjir tersebut dan 414.000 lainnya mengungsi. Menteri Dalam Negeri Olubunmi Tunji-Ojo, yang telah mengunjungi wilayah tersebut pada Rabu (11/9), menggambarkan banjir ini sebagai bencana yang sangat merusak. (ant/jpnn)