Kuliah di NFU, Gratis dan Mayoritas Dapat Beasiswa
CEO Radar Cirebon Group Yanto S Utomo saat di Kota Huwei, Taiwan.-dokumen pribadi-radar cirebon
Catatan Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group
BEBERAPA waktu lalu saya menengok anak saya yang sedang kuliah di program Magister Aeronautical Engineering di sebuah kota kecil di Taiwan. Namanya Kota Huwei.
Kota kecil ini masuk dalam wilayah Distrik Yunlin. Kota ini berjarak sekitar 205 km dari Bandara Internasional Taoyuan. Atau sekitar 250 km dari ibukota Taiwan, Taipei.
Walau kota kecil, sangat mudah mencapainya. Banyak moda transportasi umum untuk mencapai Huwei. Ada bus, dan ada kereta. Terumasuk kereta cepat. Namanya Taiwan Hight Speed Rail (HSR).
Untuk sampai kota itu, saya dari bandara naik MRT menuju ke Stasiun Taoyuan. Dari tempat ini naik HRS menuju Satsiun Yunlin. Waktu tempuhnya hanya 50 menit.
BACA JUGA:Status ASN Yadi Wikarsa Bisa Aktif Kembali
Jarak dari Stasiun Yunlin ke pusat Kota Huwei hanya kurang lebih 10 km. Ada angkutan bus gratis untuk sampai di pusat kota. Tapi saya lebih memilih naik taksi karena lebih cepat sampai tujuan.
Sebenarnya apa yang istimewa dari Huwei? Jika ditelusuri tentu banyak sekali keistimewaannya. Walau
Huwei sebenarnya hanya sebuah kota kecil. Mirip-mirip Cirebon atau Tegal.
Hanya saja, ada satu keistimewaan yang saya lihat dari kota yang dulu merupakan bekas pusat perkebunan tebu ini. Kota ini memiliki kampus negeri yang sangat terkenal. Namanya National Formasa University (NFU).
NFU dulunya bernama National Huwei Institute of Technology. Belakangan kampus ini sedang naik daun. Kampus ini secara aktif membuka program untuk calon mahasiswa internasional. Termasuk gencar menawarkan ke kampus-kampus di Indonesia.
BACA JUGA:Optimis Raih Suara 50% Lebih
Kampus ini, paling gencar menawarkan program Master dan Doktoral. Atau Program S2 dan S3. Setiap tahun membuka pendaftaran 2 kali. Yakni di Spring Program dan Fall Program untuk mahasiswa internasional.
Banyak kemudahan kuliah S2 dan S3 di NFU. Di antaranya, khusus mahasiswa internasional, tidak diwajibkan menggunakan bahasa Mandarin. Materi kuliah semua disampaikan dalam bahasa Inggris. Bahasa Mandarin hanya sebagai pendukung bersosialisasi dengan masyarakat setempat.
Kemudahan lainnya, kuliah di kampus ini boleh dibilang gratis. Hanya membayar 944 Taiwan Dolar (NT) per semester. Atau kurang lebih hanya Rp450 ribu. Uang itu pun bukan SPP. Uang itu digunakan untuk fasilitas kampus. Terutama untuk penggunaan internet dan laboratorium.
Ada juga biaya opsional, yaitu asuransi. Tapi itu baru bisa setelah mahasiswa yang bersangkutan menetap selama 6 bulan terus menerus, tanpa meninggalkan Taiwan.