Setelah Naturalisasi Dua Bek, Target PSSI Selanjutnya Boyong Tukang Gedor
ASAH FISIK: Pelatih Timnas Indonesia senior Shin Tae-yong (kiri) bersama pesepak bola Timnas Indonesia senior Dimas Drajad (kedua kanan), Ramadan Sananta (kanan), dan Muhammad Ferrari (kedua kiri). -ANTARA-
Sudah ada Jay Idzes. Ada juga Justin Hubner, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, sampai Nathan Tjoe-A-On di barisan belakang tim nasional (timnas) yang “diimpor” dari Belanda. Belum lagi Jordi Amat dari Spanyol . Tapi, PSSI masih akan menambah lagi satu bek tengah dan satu bek kanan naturalisasi.
Keduanya adalah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Mereka sama-sama merumput di Eredivisie Belanda, masing-masing membela FC Twente (Hilgers) dan PEC Zwolle (Eliano).
Darah Indonesia Hilgers mengalir dari sang ibu yang bernama Linda Tombeng yang berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan ibunda Eliano, Angelina Lekatompessy, berasal dari Maluku. Jumat (6/9) lalu keduanya sudah bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Meski posisi di barisan belakang sudah penuh, rencana menaturalisasi Hilgers murni kebutuhan pelatih Shin Tae-yong. Begitu juga dengan Eliano. Pelatih asal Korea Selatan tersebut membutuhkan Hilgers dan Eliano untuk mengarungi ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sebab, di atas kertas, lima tim yang menjadi lawan Indonesia di fase grup C ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 memiliki kualitas di atas Indonesia. Nah, Hilgers akan membuat STY memiliki banyak opsi di lini belakang. Adapun Eliano bakal memperkaya kreativitas dari sisi sayap.
STY senang PSSI mendukung rencananya tersebut. ’’Support PSSI luar biasa. Saya berterima kasih kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir,’’ ujar mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut.
STY memastikan Hilgers dan Eliano bukan dua nama terakhir yang dinaturalisasi. Saat ini, dia sangat membutuhkan pemain naturalisasi di sektor depan. ’’Ya, posisi striker sangat dibutuhkan,’’ ucap pelatih 53 tahun tersebut.
Dua striker yang digadang-gadang menjadi incaran PSSI adalah Ole Romeny (FC Utrecht) dan Mauro Ziljstra (Volendam U-21). Bahkan, nama yang terakhir disebut itu kabarnya sudah mengirimkan berkas-berkasnya ke PSSI.
’’Kalau Ole agak berat, ada hal-hal prinsip yang agak susah. Sudah berusaha, Pak Ketum PSSI langkahnya baik dan profesional. Tapi, ternyata tidak ketemu,’’ ujar anggota Exco PSSI Arya Sinulingga.
Staf khusus menteri BUMN itu menilai langkah PSSI untuk merekrut Romeny terjal. Tapi, PSSI belum menyerah. ’’Dulu saja Justin Hubner agak berat. Tapi, terakhir bisa. Ya, mudah-mudahan,’’ tegas Arya.
Saat ini, PSSI akan fokus terhadap proses naturalisasi Hilgers dan Eliano. Saat ini sudah masuk di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Jika proses administrasinya cepat selesai, bukan tidak mungkin keduanya bisa dimainkan pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 edisi Oktober.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menambahkan, pertahanan menjadi titik sentral yang perlu diperkuat. Sebab, mantan presiden klub Inter Milan tersebut sedang membuat timnas Indonesia naik kelas. ’’Kalau melawan tim di bawah 50 peringkat FIFA, pasti mereka punya striker bagus. Jadi, kita harus menambah kekuatan pertahanan,’’ ungkap Erick.
Mantan ketua umum Perbasi itu membutuhkan 150 pemain terbaik untuk timnas Indonesia. Namun, saat ini jumlah tersebut belum mencukupi. ’’U-17 masih kekurangan pemain, U-20 juga masih kekurangan pemain. Begitu juga senior. Kalau kita lihat, kita belum punya striker yang cukup dominan sebagai penggedor,’’ jelas Erick.
Sementara itu, pemain Borneo FC Samarinda Diego Michiels menyatakan, kehadiran para pemain naturalisasi dan keturunan harus diakui mampu membuat performa Garuda meningkat. ’’Performa naik, peringkat FIFA naik. Jadi, semoga sepak bola Indonesia lebih baik,’’ ujarnya saat diwawancarai di sela acara Shopee ASEAN Club Championship Trophy Tour di kawasan Jakarta Selatan. (fiq/raf/c17/ttg)