Kata-Kata Pelantikan
Oleh: Abdul Rozak*
PIDATO pertama pejabat menentukan partisipasi rakyat pada langkah selanjutnya. Banyak orang akan memperhatikan butir per butir, kata per kata yang disampaikannya.
Kata-kata itu dijadikan bahan penilaian. Para ahli membicarakan setiap paragraf. Mereka menganalisisnya dari berbagai segi; politik, ekonomi, sosial, kekuatan amanah, dan juga perilaku.
Masyarakat juga menduga-duga apa yang akan terjadi kemudian setelah pelantikan. Apakah terjadi perubahan menuju kebaikan? Apakah seperti biasa? Apakah terjadi kemunduran?
BACA JUGA:Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Double Bonus
Kata-kata yang terucap adalah janji. Janji adalah utang dan dan utang harus dibayar. Pejabat yang dilantik seharusnya menyadari bahwa dirinya berada dalam posisi yang mengkhawatirkan; antara pahala dan dosa.
Setiap kata adalah kesiapan membuktikan dalam kebijakannya. Setiap kata seharusnya telah dipikiran dengan matang, telah direncanakan perwujudannya.
Kata memang mudah diluncurkan. Kata memang tidak pernah bertanya untuk apa digunakan. Kata memang media yang mudah dibolak-balik.
Akan tetapi, pada suatu saat kata akan membalik kepada pengujarnya. Berhati-hatilah dengan kata. Kita tidak boleh beranggapan bahwa kata itu “mati”. Kata bisa “hidup” membawa kita kepada masa lalu dan masa depan.
BACA JUGA:Momen Paling Berkesan Ketika di Muludan
Kata-kata yang terucap pada pelantikan beredar ke mana-mana, lebih jauh dari lokasi pelantikan. Kata-kata pejabat yang dilantik disebarkan dengan cepat melalui berbagai aplikasi yang kian canggih dan serba cepat.
Kata-kata itu bisa juga menjadi berbeda maknanya. Kata-kata itu dikomentari sesuai dengan kepentingannya. Para ahli berkomentar berdasarkan kapakarannya; objektif, ilmiah, menyajikan fakta, berpihak kepada kebenaran dan kepada kepentingan rakyat.
Mungkin juga banyak orang yang simpati kepada pejabat mengomentari dari sisi baiknya. Mereka mendukung apa yang diucapkan.
Akan tetapi, mungkin juga banyak orang yang tidak terlalu senang kepada pejabat dan berkomentar dari sisi kejelekannya. Kita tidak dapat menyalahkan komentar. Salah satu hak pejabat adalah siap dikomentari, siap dikritik; baik dan buruk.