JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menyoroti partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak tahun ini.
Karena itu, dia menyatakan, butuh peran media massa untuk memastikan bahwa pemilik hak suara ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi tersebut.
Pilkada Serentak tahun ini menjadi ajang yang bersejarah. Sebab, untuk pertama kali pemilihan kepala daerah di semua tingkatan dilakukan dalam satu waktu.
Hadi menyebutkan, pada 27 November 2024 nanti para pemilik suara di berbagai daerah Indonesia akan memilih kepala daerah masing-masing.
BACA JUGA:Belum Genap Sebulan, Ribuan Miras Kembali Dimusnahkan Jelang Pilkada
”Pilkada serentak akan diikuti oleh 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota,” terang dia pada Rabu (4/9). Karena itu, partisipasi pemilih menjadi atensi pemerintah.
”Tingkat partisipasi di pilkada 2024 menjadi perhatian yang sangat penting,” kata pejabat yang pernah bertugas sebagai panglima TNI tersebut.
Karena itu, Hadi mengajak semua pihak untuk terus dan tidak lelah mengedukasi pemilih. Termasuk media massa. Dia menilai peran media massa dalam pilkada serentak sangat penting dan strategis. Lewat pemberitaan media massa, dia yakin partisipasi pemilih di pilkada serentak akan meningkat.
”Diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik, terutama di daerah yang selama ini tingkat partisipasinya sangat rendah,” terang dia.
BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Cirebon Luncurkan Sentra Gakkumdu Pilkada 2024
Karena itu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menyelenggarakan Forum Komunikasi dan Konsultasi Peran Strategis Media Massa Nasional. Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat tersebut Hadi menyampaikan bahwa peran media massa nasional dalam pilkada serentak 2024 sangat strategis.
”Karena media nasional ini bersifat sangat strategis dalam menangkal berita-berita negatif,” kata Hadi.
Dengan peran tersebut, Hadi menyampaikan bahwa dibutuhkan pemberitaan-pemberitaan yang akurat, faktual, dan kredibel. Selain itu, media massa dibutuhkan untuk menangkal dan melawan hoax.
Tujuannya tidak lain agar masyarakat tidak termakan hoax yang seringkali beredar di masyarakat. ”Agar masyarakat menerima berita yang sebenar-benarnya tanpa adanya berita-berita hoax,” terang Hadi. (jp)