CIREBON-Dosen Institut Prima Bangsa (IPB) Cirebon akan menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Dengan berkolaborasi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa setempat, mereka akan memberikan pelatihan dan pendampingan untukn meningkatkan keterampilan pengolahan produk mangrove kepada kelompok Ibu-ibu.
Ketua Tim PKM IPB Cirebon Utami Rosalina MPd mengatakan bahwa kegiatan PKM tersebut merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi.
BACA JUGA:Mesti Dilanda Kekeringan, Namun di Triwulan Kedua Produksi Pertanian Masih Surplus
Selama tiga bulan, Ia dan timnya, yakni Lukman Hakim Nur Hidayatullah dan Fauziah Al Fiana akan melakukan pelatihan dan pendampingan kepada warga desa setempat.
Lebih lanjut, Utami mengungkapkan bahwa dalam PKM itu pihaknya mengusung tema Pemberdayaan dan Pengembangan Keterampilan Pokdarwis, Penguatan Eco Tourism Berbasis Konservasi Mangrove dengan Mengusung Eco Blue dan Digipreunership.
“Dalam Pembukaan PKM yang digelar Sabtu 24 Agustus 2024 kemarin, kami menyampaikan bahwa dalam agenda itu, kami akan melaksanakan pelatihan untuk pengolahan beberapa produk dari mangrove," ungkapnya.
BACA JUGA:Daftar Ke KPU, Dian : Maaf Kepada Masyarakat Kuningan Jika Kedatangannya Ganggu di Sepanjang Jalan
Utami mengungkapkan bahwa, alasan pengolahan produk mangrove sendiri dikarenakan di Desa Mundu Pesisir mempunyai potensi wisata konservasi mangrove yang berada di kawasan pesisir pantainya.
Selain itu, ada kebutuhan bagi warga setempat untuk meningkatkan potensi mangrove menjadi produk unggulan yang bisa dipasarkan dan menambah penghasilan bagi warga setempat.
Mangrove sendiri, tuturnya, bisa diolah menjadi beragam produk kuliner yang enak dan menarik. Diantaranya adalah kopi dan sirup dari Mangrove.
BACA JUGA:Pj Bupati Cirebon Gelar Rapim Bahas Program Orang Tua Asuh
Selain, memberikan pelatihan pengolahan produk mangrove, pihaknya juga akan memberikan pelatihan terkait dengan packaging sampai dengan pemasarannya.
“Kami melihat di Desa Mundu Pesisir itu, sebagian besar warganya itu berprofesi sebagai nelayan dan pengupas kerang. Nah, di saat musim paceklik seperti saat ini, penghasilan mereka otomatis juga terdampak," katanya.
Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan dan pendampingan pengolahan produk mangrove ini, diharapkan akan bisa membantu masyarakat setempat untuk memperoleh penghasilan tambahan.