Menasehati tanpa Melukai

Kamis 22 Aug 2024 - 19:55 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Tentu saja, tidak ada manusia yang nyaman jika diberi nasihat dalam posisi yang salah. Berilah nasihat dengan memosisikan diri secara setara bahwa kita masih perlu belajar. Dengan begitu, nasihat yang diberikan akan lebih efektif.

Kedua, memberikan nasihat secara privat. Banyak orang yang salah dalam memberikan nasihat dan merasa paling pintar. Adab menasehati menurut Imam Syafi'i yakni sebaiknya dilakukan dengan cara privat dan empat mata.

Bahkan jika perlu, rahasiakan waktu dan tempat ketika menasihati istri atau orang lain. Ketiga, menggunakan bahasa sopan dan tidak kasar. Adab menasihati lainnya yang juga perlu diperhatikan yakni dengan berbahasa sopan dan tidak kasar.

Meneriaki, memaki, merendahkan, atau memaksa tidak termasuk adab menasihati dalam Islam, meskipun ditujukan untuk kebaikan.

BACA JUGA:Mendes PDTT Diperiksa oleh KPK

Bahkan ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun untuk menasihati Firaun yang sombong dan melakukan kerusakan, keduanya diminta untuk berbicara lembut kepada pemimpin sombong itu.

Keempat, menasihati sesuai ilmu dan kehendak dimiliki. Adab menasihati dalam Islam yang tak kalah penting adalah poin satu ini.

Ada beberapa orang yang menasihati tanpa pengetahuan yang cukup. Mereka hanya menasihati berdasar prasangka atau dugaan tanpa tahu faktanya.

Sebisa mungkin, pastikan kita memberikan nasihat sesuai dengan ilmu yang mumpuni dan telah kita pelajari serta dapat dipertanggungjawabkan. Kelima, bersabar dalam menasihati. Tidak ada alasan untuk berhenti memberi nasihat walaupun nasihat yang disampaikan tidak pernah dihiraukan atau dilaksanakan.

BACA JUGA:Edan, Kakek Sudah Bau Tanah Cabuli Bocah Tujuh Tahun

Nah, bersabar adalah bagian dari adab menasihati dalam Islam. Jadi, jangan bosan memberi nasihat dan peringatan, karena batu yang keras sekalipun bisa berlubang, jika terus menerus meneteskan air, apalagi hati manusia.

Keenam, menerima dengan keikhlasan. Sebagai seorang muslim, wajib untuk menerima nasihat dengan lapang dada. Menerima nasihat dari orang lain merupakan tanda dari keikhlasan, keimanan, dan kebersihan hati.

Tetapi hal ini tidaklah berlaku saat ini mereka berpikir menasihati tidak memiliki aturan tersendiri, jadi hal itu sangat salah besar. Setiap kita mau menasihati seseorang kita harus mengetahui latar belakang orang tersebut.

Bukan langsung menasihati tetapi, harus melalui proses terlebih dahulu karena menasihati orang harus memikirkan perasaan seseorang yang dinasihati.

BACA JUGA:Kejuaraan Tarkam dan Porkab Libatkan Ribuan Atlet

Terkadang kebanyakan orang melakukan tidak pada kondisi tepat seperti halnya menasihati dalam keadaan empat yang ramai, menggunakan emosi, terlalu memaksakan keadaan dan lain-lain. Hal tersebut menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan yang berujung kematian.

Tags :
Kategori :

Terkait