CIREBON-Investasi sebesar Rp219 triliun di Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon yang akan digelontorkan oleh PT Merlion Sejahtera Group menyisakan pekerjaan rumah.
Pasalnya, pembebasan lahan belum terselesaikan 100 persen. Baru sekitar 130 hektare lahan yang dibebasan dari kebutuhan lahan seluas 250 hektare.
Kuwu Desa Pengarengan, Carsadi kepada Radar mengatakan, lokasi rencana pembangunan PT Merlion Sejahtera Group berada di dekat pantai.
BACA JUGA:9 PNS Berprestasi Tahun 2024, Camat Tengahtani Raih Kategori ASN Inspiratif
“Lokasinya jauh dari pemukiman warga, kalau dari Jalan Pantura ada sekitar 4 kilometer, lokasinya dekat laut menggunakan banyak tambak garam,” ungkap Carsadi.
Ditegaskannya, warga dan pemerintah desa sangat mendukung pembangunan PT Merlion yang akan berinvestasi senilai Rp129 triliun tersebut.
“Setiap ada pembangunan, kami sangat mendukung, apalagi nilainya mencapai triliunan rupiah,” ujarnya.
BACA JUGA:PDI P Bersyukur Nina Berpasangan dengan Kader PKB
Namun, kata Carsadi, PT Merlion hingga saat ini belum membebaskan lahan untuk kebutuhan sebanyak 250 hektare.
“Pembebasan lahan itu sejak saya sebelum menjadi kuwu, tahun 2019 tapi sampai sekarang PT Merlion baru bisa membebaskan lahan seluas 130 hektare, sedangkan kebutuhannya 250 hektare,” tuturnya.
Diakui Carsadi, pembebasan lahan yang dilakukan PT Merlion masih menyisakan sejumlah persoalan.
BACA JUGA:Adik Kandung Dewa Resmi Dampingi Nina di Pilkada indramayu
Antara lain, pembebasan lahan 12 gudang garam warga senilai Rp125 juta belum terselesaikan sejak tahun 2022 sampai sekarang.
Untuk itu, Carsadi berharap agar permasalahan tersebut bisa segera diselesaikan, tentunya agar pembangunan PT Merlion bisa segera direalisasikan di tahun 2025 sesuai dengan rencana.
“Kami berharap masalah itu cepat diselesaikan, karena kami juga berharap PT Merlion bisa segera dibangun, dan juga kami berharap tenaga kerjanya bisa mengakomodir dari masyarakat kami,” katanya.