Hasil Pemilu Awal Pekan Pertama Agustus: Masih Eti Herawati

Minggu 04 Aug 2024 - 20:30 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

“Belum pernah ada yang ke sini, jadi ngga kenal siapa saja (foto kandidat yang diperlihatkan, red)," kata Ade Ipan, warga lainnya.

SARPRAS OLAHRAGA, PJU, HINGGA PENDIDIKAN
Sederet persoalan diharapkan bisa dientaskan walikota/wakil walikota Cirebon periode akan datang. Dari kurangnya sarana dan prasarana olahraga, penerangan jalan umum hingga pendidikan gratis yang berkualitas.

Hal itu disampaikan warga saat tim Pemilu Awal Radar Cirebon berkunjung ke RW 10, Kampung Karyabakti. Saenurdin, warga setempat mengatakan sarpras olahraga di kampungnya sangat minim. Ia berharap pemimpin Kota Cirebon periode berikut bisa mengakomodir.

“Tidak ada lapangan bola, lapangan tenis. Padahal itu sangat dibutuhkan. Selain olahraga, juga wahana rekreasi warga," ucap Saenurdin kepada Radar Cirebon, Jumat (2/8).

BACA JUGA:KDM Ingin Bagi Tata Ruang Jawa Barat Berdasarkan 4 Blok Budaya, Sunda Betawi hingga Sunda Cirebon

Karlina, warga lainnya, berharap pendidikan gratis yang telah berlaku sekarang bisa ditingkatkan. Lebih berkualitas, sehingga menghasilkan sumber daya manusia dengan daya saing yang kompetitif.

“Pendidikan gratis, yang memang gratis. Apalagi sekolah negeri, jangan ada pungutan dengan alasan sumbangan sekolah," jelas Karlina yang mempunyai anak yang bersekolah di salah satu SMK negeri di Kota Cirebon.

Warga lainnya, Sunengsih, lebih mengeluhkan soal infrastruktur. Seperti kebanyakan warga Kota Cirebon lain, yaitu persoalan banjir, jalan rusak hingga kesemrawutan wajah Kota Cirebon. Seperti parkir liar yang menyebabkan kemacetan.

“Jalan rusak nyusahin saat naik motor. Kalau bisa sih dibenerin. Kota Cirebon juga sering, macet saat sore," ungkapnya.

BACA JUGA:BKT Kemenhub Sampaikan Kajian Penurunan Harga Tiket Pesawat

Sementara Melanie, merasakan penerangan jalan umum atau PJU yang sangat dibutuhkan fungsinya. Di Jalan Perjuangan, katanya, banyak PJU mati. Sehingga membatasi jarak pandang.

“PJU itu kan banyak yang mati, dibenerin deh," terang perempuan 30 tahun tersebut. (abd/ade)

Tags :
Kategori :

Terkait