MAJALENGKA - Dinamika peta politik Pilkada Majalengka yang semakin mengerucut memang menarik untuk dicermati.
Berbagai prediksi mengenai bakal calon serta kestabilan politik ke depan juga mulai bermunculan.
Salah satunya dari Ketua Hima PUI Majalengka, Fadly Bustomi, yang menunjukkan kepedulian terhadap perkembangan politik jelang Pilkada November mendatang.
Fadly mengungkapkan bahwa ada empat faktor individu dari pasangan calon yang paling menentukan kemenangan Pilkada Majalengka.
BACA JUGA:ODGJ Juga Punya Hak Pilih
Yaitu, elektabilitas, jejaring koalisi, kuantitas basis massa yang sudah pasti mendukung, serta logistik alias modal.
"Faktor untuk kemenangan dalam pemilihan ada empat, yaitu elektabilitas, jejaring atau relasi dengan birokrat, stakeholder, dan lain-lain; basis massa yang sudah pasti mendukung; serta logistik atau modal," ujarnya.
Meskipun dinamika politik di Majalengka masih sangat dinamis, saat ini ia menilai hanya ada dua poros kekuatan politik yang dianggap siap maju dalam kontestasi Pilkada Majalengka.
Yaitu, mantan Bupati Karna Sobahi dan mantan Sekda Eman Suherman.
BACA JUGA:SK Mutasi Bocor dan Viral
"Yang realistis per hari ini hanya ada dua poros, yaitu Karna dan Eman. Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada peluang untuk munculnya poros ketiga karena situasi politik masih sangat dinamis," jelasnya.
Mengenai isu yang sedang hangat di kalangan warganet terkait kemungkinan pasangan Karna-Koko dan Eman-Aceng, Fadly mengungkapkan bahwa kedua pasangan ini tentu memiliki kekuatan dan elektabilitas yang tidak diragukan lagi.
Kendati demikian, Fadly melihat bahwa perbedaan suara kemungkinan akan berimbang atau tidak jauh berbeda.
"Jika kedua pasangan ini (Karna-Koko dan Eman-Aceng) benar-benar menjadi kontestan Pilkada Majalengka dan hanya ada dua poros, kemungkinan kekuatan mereka akan berimbang jika dilihat dari empat faktor tersebut.
BACA JUGA:Penemuan 13 Situs Geologi Menuju Status UNESCO Global Geopark