Menjelang masa pendaftaran calon walikota dan calon wakil walikota Cirebon, situasi politik masih tenang dan belum ada kepastian mengenai siapa saja yang akan maju dalam pilkada mendatang.
Akademisi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag ’45) Jakarta, Dr Cecep Suhardiman SH MH mengungkapkan walikota dan wakil walikota Cirebon periode 2025-2030 harus merupakan sosok kepala daerah yang benar-benar mampu menciptakan kombinasi antara visi Kota Cirebon sebagai Smart City dan pusat ekonomi kawasan.
Visi ini mencakup pengembangan teknologi informasi yang terdepan dalam berbagai layanan publik.
Menurut Cecep, tantangan utama bagi walikota Cirebon ke depan adalah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat secara langsung.
Sebelumnya, kepala daerah melakukan peningkatan pajak dan retribusi daerah hingga 300 persen, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yang dirasakan sangat memberatkan masyarakat.
Kepala daerah yang akan datang harus memiliki jiwa entrepreneur sejati, sehingga dapat menghadirkan event-event berskala nasional maupun internasional dalam berbagai bidang.
Hal ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect yang positif bagi perekonomian Kota Cirebon, termasuk dalam pengelolaan aset-aset yang merupakan pusat perekonomian agar dapat dioptimalkan.
“Kita membutuhkan sosok dengan jiwa entrepreneur sejati yang dapat menghadirkan event-event berskala nasional maupun internasional,” kata Cecep.
Apabila kriteria tersebut tidak dipenuhi oleh calon walikota dan wakil walikota yang terpilih, Cecep memperingatkan bahwa masyarakat Kota Cirebon tidak bisa berharap banyak untuk kemajuan dan kesejahteraan yang signifikan, karena situasi mungkin tidak akan berbeda dari sebelumnya.
Untuk itu, Pilkada 27 November 2024 sangat krusial bagi masa depan Kota Cirebon.
Pilihan yang tepat akan menentukan apakah Kota Cirebon akan maju atau malah stagnan, bahkan mengalami kemunduran.
“Kota Cirebon tentu memiliki banyak figur calon kepala daerah yang berkualitas dan mampu membawa kota ini menuju era Cirebon Berintan yang sesungguhnya.,” pungkasnya (abd)