Wiwik dan Kriska Nurpitasari, rekan kerjanya, dijumpai oleh Radar Cirebon saat cuaca terik pada hari Senin. Mereka berdua berperan sebagai kasir atau pelayan.
Ada enam becak yang dipajang di depan vihara, memberikan sentuhan khas yang melengkapi suasana antara vihara dan transportasi tradisional Jepang yang mulai terpinggirkan.
Di sebelahnya, terdapat sebuah bilik transparan yang memajang berbagai baju tradisional Jepang dan Tionghoa serta peti kayu yang berisi berbagai kostum.
Kriska menyebutkan bahwa ada sekitar 20 jenis kostum yang tersedia.
Ini adalah perpaduan budaya Jepang dan Tionghoa dengan budaya Cirebon, dengan motif mega mendung yang merupakan corak legenda dari Cirebon.
Kostum ini tersedia untuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak, cocok untuk sesi foto prewedding dengan latar belakang vihara atau Gedung BAT.
“Wisata Rickshaw ini adalah yang pertama di Cirebon, buka setiap hari dari jam 6 pagi hingga 6 sore,” tutupnya. (ade)