Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan menggandeng petani milenial untuk mempromosikan sejumlah hasil pertanian hingga pupuk organik. Tak hanya promosi, beberapa produk pertanian hingga pupuk dijual dengan harga cukup terjangkau.
Cara yang dilakukan yakni mendirikan stan Pasar Tani Petani Milenial di setiap pekan saat Car Free Day (CFD). Bahkan cara ini juga diapresiasi Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar saat berkesempatan mengunjungi stan tersebut.
“Saya merasa bangga karena ini sesuai dengan Kuningan yang sudah prepare dengan Kabupaten Pariwisata dan Pertanian, namun kita melihat generasi muda kurang tertarik kepada sektor pertanian. Tapi dengan adanya komunitas Petani Milenial saat ini membuat kita ada harapan, ternyata generasi muda Kuningan ada juga anak muda yang tertarik atau melirik terhadap pengembangan sektor pertanian yang saya kira cukup menjanjikan,” kata Sekda Dian.
Sehingga diharapkan, lanjutnya, langkah tersebut sesuai dengan cita-cita bersama agar Kuningan menjadi kabupaten terunggul di sektor pertanian dan pariwisata. Semoga program-program dari Petani Milenial mampu membangkitkan gairah anak muda untuk terjun ke dunia pertanian.
BACA JUGA:Hari Anti Korupsi Sedunia, Pj Bupati Ajak Berantas Korupsi
“Hal ini mendorong kita semakin optimis menjadi kabupaten dengan ketahanan pangan yang cukup. Kemudian kegiatan ini jadi solusi untuk mengatasi inflasi daerah, dan menjadi salah satu variabel agar kita tidak tergantung pada daerah lain,” ujarnya.
Kepala Diskatan Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi dalam keterangan pers, Senin (11/12), menuturkan, Pasar Tani Petani Milenial merupakan binaan dari Diskatan. Diakuinya, salah satu kendala yang dihadapi adalah pemasaran, karena itu diberikan solusi untuk memasarkan hasil pertanian tersebut.
“Kami terus membina dan mengembangkan pasar tani milenial ini. Ketika setelah produksi dan kendala mereka adalah di pemasaran, karena itu kami fasilitasi untuk memasarkan produk pertanian di Pasar Tani saat acara Car Free Day,” terangnya.
Dia menjelaskan, produk hasil pertanian Petani Milenial yang dipasarkan di Pasar Tani, dipasok dari petani milenial yang ada di Kabupaten Kuningan. Saat ini jumlahnya ada sekitar 100 petani milenial.
BACA JUGA:Dua Pelaku Curanmor Diamuk Massa
“Produk yang dipasarkan di Pasar Tani seperti kangkung, bayam, terong, selada bokor, tomat, cabai hingga mangga dijual dengan harga yang sangat murah. Kemudian ada labu maupun petai, serta olahan produk hasil tani seperti jus dan juga puding yang bebas dari pemanis buatan,” sebutnya.
Semua hasil pertanian dari Petani Milenial ditanam dengan hidroponik dan bebas dari insektisida. “Semua sayuran ditanam secara hidroponik, kemudian di polybag dan bebas dari insektisida, jadi aman dan sehat jika kita konsumsi. Harganya murah mulai dari Rp 5 ribu, dan makanan hasil olahan juga enak dan aman untuk dikonsumsi,” katanya.
Pihaknya berencana tidak hanya memasarkan hasil pertanian dari Petani Milenial saja, namun akan menggandeng Kelompok Wanita Tani di Kuningan untuk memasarkan hasil tani di Pasar Tani dengan skala yang lebih besar lagi. Ini dilakukan demi mendukung petani sekaligus mewujudkan ketahanan pangan di Kuningan. (ags)