Sosialisasikan Program Siedun, Pj Bupati dan Kalak BPBD Turun Gunung

Selasa 09 Jul 2024 - 17:56 WIB
Reporter : Deden F
Editor : Deden F

Desa Gewok, Kecamatan Garawangi menjadi satu dari 15 desa yang menjadi lokasi pembentukan forum pengurangan risiko bencana program Siedun (Simulasi Edukasi Bencana) tahun 2024. Kegiatan berlangsung di Aula Balai Desa Gewok, Selasa (9/7). 

Kegiatan ini dihadiri Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd bersama Ketua TP PKK Kuningan Hj Susi Widyawati SSos MIP dan Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana SSTP. 

Program Siedun sendiri merupakan inisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan. Tujuan diluncurkannya program ini adalah sebagai  upaya membangun kemandirian dan ketangguhan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana SSTP menyebutkan, bahwa program Siedun merupakan program kompetitif jalur BKK yang didanai oleh Banprov Jawa Barat. Program ini melibatkan total 15 desa di 11 kecamatan yang merupakan representasi desa rawan berbagai jenis bencana dari yang berlokasi terjauh hingga di daerah perbatasan.

BACA JUGA:Luar Biasa, 250 Film Pendek dari Kemendikbud Ristek untuk Bioskop Mini di Kuningan

“Penunjukan 15 desa ini merupakan representasi dari banyak desa yang menjadi desa rawan bencana di Kuningan. Ke depan, kami ingin lebih dari 50 persen desa di Kabupaten Kuningan dapat membentuk forum pengurangan risiko bencana. Di mana output-nya nanti desa-desa ini akan menjadi kepanjangan tangan dari BPBD dalam menanggulangi bencana," kata Indra Bayu, Selasa (9/7).

Ibe, panggilan akrab Kalak BPBD Kuningan itu menelaskan, bahwa penanggulangan kebencanaan bukan hanya tanggung jawab bersama, bukan saja BPBD, TNI, Polri, tetapi juga seluruh perangkat desa dan masyarakat.

Sejalan dengan Kalak BPBD Kuningan, Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat mengungkapkan bahwa semua masyarakat harus terlibat dalam penanggulangan risiko bencana alam. Salah satunya adalah dapat menjaga lingkungan dengan membuang sampah di tempatnya.

“Semua jenis bencana terjadi karena dua faktor. Yaitu faktor alam dan nonalam. Faktor alam kita tidak bisa memprediksinya, tetapi faktor nonalam yang disebabkan faktor manusia dapat kita antisipasi dengan menjaga lingkungan seperti penanggulangan sampah atau mereboisasi hutan yang gundul," jelas Raden Iip.

BACA JUGA:Pj Bupati Harus Selidiki Temuan BPK

Selanjutnya, Pj Bupati ingin pembentukan forum ini dapat mengedukasi seluruh lapisan elemen masyarakat terkait kebencanaan. Sehingga dapat diregenerasikan ke generasi penerus sehingga masyarakat Kabupaten Kuningan ke depan akan lebih siap dan antisipatif dalam menghadapi kebencanaan yang tidak dapat diprediksi.

Iip juga mengimbau kepada para perangkat desa agar mempersiapkan lokasi seperti pos jaga untuk menyimpan peralatan penanggulangan kebencanaan. Desa di Kabupaten Kuningan lokasinya banyak yang jauh. Dan yang ditakutkan adalah jika ada bencana seperti kebakaran akan susah dijangkau oleh Damkar karena jaraknya yang jauh. 

"Karena itu, kami sarankan supaya pihak desa harus juga mempersiapkan pos jaga tempat peralatan kebencanaan. Seperti ember, tong atau selang air. Hal ini mungkin langkah kecil, tetapi berarti besar apabila diperlukan," tegas Raden Iip. (ags)

Kategori :