BACA JUGA:Spanyol vs Prancis: Saatnya Ukir Rekor Dunia
Di sisi lain, lanjut Adi, PDI Perjuangan dengan 15 kursi di DPRD mampu mengusung Karna Sobahi secara mandiri tanpa perlu berkoalisi.
"Situasi ini menciptakan persaingan menarik antara dua kekuatan besar dalam Pilkada Majalengka tahun ini," tambahnya.
Adi menekankan bahwa fenomena politik di Majalengka memperlihatkan beberapa hal penting.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Lahir Bayi Kembar Lima di Indramayu
Pertama, politik lokal memiliki dinamika tersendiri yang tidak selalu sejalan dengan politik nasional.
Kedua, fleksibilitas dalam membangun koalisi tetap menjadi strategi kunci bagi partai politik.
Ketiga, pengaruh dari pusat partai masih sangat kuat dalam menentukan arah politik di tingkat lokal.
BACA JUGA:IPB Cirebon Beberkan Strategi Cara Penulisan Karya Ilmiah
"Menjelang Pilkada 2024, kita berharap persaingan politik dapat berjalan secara sehat dan substansial, fokus pada gagasan dan program, bukan sekadar pertarungan figur atau kekuatan koalisi," tegasnya.
“Semoga dinamika politik ini menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Majalengka ke arah yang lebih baik,” imbuhnya.