Sekitar hampir 1 jam Anies berada di GOR Ewangga, capres yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian meninggalkan lokasi ini untuk beranjak menuju Desa Kalapagunung Kecamatan Kramatmulya. Sesuai agenda, Anies di Desa Kalapagunung bertemu dengan aktivis lingkungan sekaligus pendiri LSM Akar (Aktivitas Anak Rimba), Maman Magic.
Salah satu pembahasan menarik dalam pertemuan Anies dengan aktivis lingkungan tersebut adalah terkait ancaman kerusakan alam Gunung Ciremai saat di sekitar lerengnya mulai bermunculan kawasan industri.
"Kekhawatiran kami adalah saat sekitar Ciremai menjadi kawasan industri, maka peluang terhadap kerusakan Ciremai akan tinggi. Di mana nanti akan bermunculan hotel, resto bahkan yang terbaru kami mendengar wacana akan dibangun jalan tol Cirebon-Ciamis melipir di kaki Gunung Ciremai," sebut Maman Supriatman pendiri AKAR Kuningan.
Maman dan para aktivis lingkungan di Kabupaten Kuningan merasa khawatir jika nanti proyek tersebut benar terwujud, maka akan berdampak pada kelestarian Ciremai. Menurut dia, pembangunan jalan tol dan industri akan menyebabkan banyak sumber mata air yang terpotong belum lagi situs-situs budaya yang hingga saat ini masih terjaga sangat mungkin nantinya akan ikut tergerus.
BACA JUGA: KPK Sesalkan Koruptor Eddy Rumpoko Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
"Atas kekhawatiran tersebut, kami ingin mengajak Pak Anies yang bertanah kelahiran di Kuningan untuk ikut menjaga Ciremai. Seandainya nanti Bapak terpilih menjadi Presiden nanti, kami meminta agar Ciremai tetap lestari seperti sekarang atau bahkan lebih baik," ungkap Maman.
Menanggapi persoalan Ciremai ini, Anies pun bercerita kenangan manis saat masa kecilnya dulu. Di mana kala itu Kuningan masih sejuk dengan pemandangan alam yang indah dan hijaunya Gunung Ciremai.
"Ciremai itu memori masa kecil kita, yang juga ingin anak cucu kita punya memori yang sama tentang Ciremai. Dulu saya jalan dari Cipicung naik ke Cigugur, terus sampai ke Palutungan menikmati suasana yang penuh dengan kekayaan ekologi. Hari ini penuh dengan kekayaan ekonomi. Ekologinya hilang, diganti dengan ekonomi. Di sepanjang jalan banyak gedung yang membuat kita tidak lagi melihat keindahannya," ungkap Anies.
Anies mengatakan, ada empat hal yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah memanfaatkan potensi yang sudah ada agar ditingkatkan. Kedua melakukan koreksi atas hal yang sudah dilakukan dan ketiga menghentikan kegiatan yang dianggap merusak atau merugikan lalu yang keempat menciptakan hal baru yang belum dilakukan.
BACA JUGA:Sempat Diminta Tidak Boleh Bicara Politik di Teater, Ponsel dan Akun WA Butet Lumpuh
"Jadi perubahannya itu empat aspek. Ditingkatkan, dikoreksi, dihentikan dan hal baru yang belum ada. Kami ingin pendekatan itu, pendekatan kolaborasi," ujarnya. (ags)