Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melakukan audiensi dengan PT PG Rajawali II di Kantor Setda Kabupaten Cirebon, Senin 1 Juli. Pertemuan itu membahas potensi yang dimiliki oleh PG Rajawali II.
Sayangnya, pertemuan pertama belum dilakukan secara spesifik. Namun, hanya sebatas gambar-gambar yang disodorkan oleh pihak PG Rajawali II saja. Karena itu, Pemkab Cirebon akan membentuk tim kecil untuk mempelajari berbagai potensi yang dimiliki PG Rajawali II.
“Tindaklanjut dari hasil pembahasan dengan pihak PG Rajawali II. Kami akan membentuk tim kecil untuk mempelajari berbagai potensi,” kata Pj Bupati Cirebon, Drs H Wahyu Mijaya SH MSi.
Tim kecil juga bakal memetakan potensi yang bisa dikerjasamakan antara Pemkab Cirebon dengan PG Rajawali II sesuai dengan kewenangan masing-masing. Selanjutnya akan di tinjau ke lapangan.
“Sehingga, nanti kita bisa memahami kondisi yang ada. Karena tadi baru disajikan dalam gambar-gambar saja. Setelah itu nanti bahasannya akan lebih spesifik,” ujarnya.
Wahyu Mijaya menyebut sejumlah potensi yang dimiliki PG Rajawali II, berupa aset yang berada di empat lokasi.
Wahyu menilai, aset-aset yang berada di empat lokasi tersebut sebenarnya merupakan aset potensial yang bisa dikembangkan secara ekonomi.
“Kita memiliki aset sejarah, kita bisa jadikan sebagai tempat pembelajaran baik sifatnya eduheritage ataupun pembelajaran yang lainnya,” kata Wahyu.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis PG Rajawali II, Warsim meyakini, melalui kerja sama dengan Pemkab Cirebon ini, pihaknya akan lebih optimal dalam mengelola aset dan memberdayakan perkebunan tebu milik PG Rajawali II.
“Dengan kerja sama ini, kami akan lebih optimal lagi. Tahun ini kita akan memproduksi gula 86 ribu ton untuk di Cirebon. Insya Allah akan produksi sampai Oktober. Saat ini kita baru produksi selama sebulan,” tandasnya. (cep)