Urgensi Literasi Milenial

Selasa 02 Jul 2024 - 17:00 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Karena ketertarikan yang berbeda-beda inilah kita tidak bisa memaksakan setiap orang harus membudayakan salah satu jenis literasi saja, yaitu literasi baca tulis.

Literasi digital adalah salah satu contoh literasi yang kerap digunakan para milenial, seperti contohnya mereka memiliki hobi membuat video, menulis cerita, membuat kata-kata indah atau puisi, menonton film, memotret dan lain sebagainya.

Hal ini bisa kita manfaatkan untuk mengajak mereka mempublikasikan hasil karyanya ke media sosial agar banyak orang yang tahu mengenai karya yang mereka buat dan tanpa mereka sadari, mereka sudah menjadikan literasi digital sebagai budaya yang menginovasi mereka untuk berkarya dan berkembang.

Seharusnya kita jadikan budaya dikalangan generasi muda Indonesia agar mereka terbiasa untuk menghasilkan karya yang bagus dan memotivasi banyak kalangan, sehingga generasi milenial bisa membuat perubahan yang baik di perkembangan digital dan menjadikannya sebagai budaya yang menginspirasi.

BACA JUGA:Mulai Sidang Praperadilan, Pengacara: Ciri-ciri Perong Berbeda

URGENSI GERAKAN LITERASI

Apabila kita sebagai generasi muda memiliki literasi yang rendah maka banyak dampak yang akan kita alami, karena tingkat literasi rendah dapat mengakibatkan kehilangan atau penurunan produktivitas, tingginya beban biaya kesehatan, kehilangan proses pendidikan baik pada individu maupun pada tingkat sosial dan terbatasnya hak advokasi akibat rendahnya partisipasi sosial dan politik.

Oleh karena itu, memperkenalkan literasi digital pada masyarakat Indonesia adalah salah satu cara yang cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat khususnya generasi muda. Sebagian besar dari mereka mungkin akan terus-menerus menyukai aktivitas menonton dan mendengarkan.

Literasi digital dengan cara menonton film dokumenter bersama di sebuah warung kopi atau aula kantor desa, lalu mendiskusikannya akan terkesan sangat menarik bagi kalangan muda yang memang masih kurang menyukai membaca. 

BACA JUGA:Mau Makan Siang Gratis Setiap Hari? Ini Kegiatan Komunitas Kosong 3, Cek Lokasinya

Hal ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sejarah bagi masyarakat terutama generasi muda di era seperti sekarang.

Tentunya sebagai generasi milenial kita harus selalu berkontribusi di dalam perkembangan digital dan revolusi literasi semakin berkembang nantinya sesuai perkembangan zaman.

Agar kita bisa menjadikan literasi sebagai budaya yang menyenangkan dan patut untuk dilestarikan serta wariskan kepada generasi selanjutnya agar tidak hilang tenggelam bersama zaman.

Sebagai generasi penerus bangsa kita kaum muda harus bisa berkarya dengan kemampuan dan kreativitas yang kita miliki agar kita tidak ketinggalan dengan negara berkembang lainnya. Kita harus bisa menjadi pelopor penggerak kaum muda untuk berkreativitas dengan menjadikan literasi sebagai budaya yang tidak kalah menyenangkan dari budaya luar negeri.

BACA JUGA:Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau

Oleh karena itu mari generasi muda Indonesia menciptakan karya yang dapat kita tunjukan ke seluruh dunia, berkolaborasi dengan menggunakan kreativitas yang tinggi, menampilkan konten memiliki edukasi, membuat konten menghibur tanpa harus adanya sakit hati, dan harus bisa membanggakan kaum muda bahkan Indonesia dengan karya kita.

Tags :
Kategori :

Terkait